2025-05-25 15:25

Korupsi Enteng Banget Yah || Oleh Nazar Husain

Share

KORUPSI atau koruptor belakangan ini kian marajalela, dengan berbagai modus operandi.

Ada lewat suap-menyuap, jual beli lahan, jual jabatan, dan uang rakyat diplintir dengan alasan membantu rakyat.

Korupsi atau koruptor gampang banget yah? Cukup punya kedudukan tinggi bisa bermain atau memainkan peran “serba bisa” melalui jabatan dan kedudukan untuk mencuri dan meraup uang rakyat.

Sejumlah pejabat pun terjebak dengan kedudukan tinggi, dengan bertaruh jabatan demi kebutuhan bergaya borjuis. Penampilan dan perilakunya pun berubah mewah.

Sehingga tanpa sadar ia terperosok dalam pemenuhan kebutuhan tinggi. Akal sehat pun hilang, yang penting banyak cuan dulu, urusan belakangan.

Terakhir, kasus Bupati Bogor Ade Yasin, tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya ingin kesohor berupa suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.

Paling mengenaskan, kakak Ade Yasin, Rahmat Yasin (eks Bupati Bogor) lebih dahulu tertangkap KPK kasus korupsi yang dilakukannya, sehingga Rahmat Yasin harus mendekam di jeruji besi. Meski sudah bebas.

Perkara ini bermula dari laporan masyarakat terkait adanya suap dari tersangka Ade Yasin (Bupati Bogor) kepada BPK perwakilan Jabar. KPK menetapkan 8 orang sebagai tersangka yaitu AY, ATM, AM, HNRK, GGTR, MA, IA, RT.

Kita berpikir keras, kenapa seorang bupati/walikota yang memiliki kekuasaan dan wewenang luas masih mau mendapat uang lebih, padahal gaji dan fasilitas sudah tercukupi. Apa sudah “gila kekuasaan” sehingga matanya buta oleh materi?.

KPK pun mengamankan barang bukti berupa uang dalam pecahan rupiah dengan total Rp1,024 miliar. Terdiri dari uang tunai sebesar Rp570 juta dan uang pada rekening bank sejumlah sekitar Rp454 juta. Wow!.

Pada catatan tahun 2021, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di sejumlah wilayah.

Hingga beberapa pejabat terjaring OTT dan ditetapkan sebagai tersangka.
Termasuk, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah dan Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra.

Ada nama lain yang tertangkap tangan KPK, seperti Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra dan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen. Dan banyak lagi.

Ironis memang. Jabatan yang sulit diperoleh hanya berujung kehancuran harga diri. Mereka hanya terlihat berwibawa di mata masyarakat, ternyata menyimpan perilaku buruk. Oh tragis!.

Korupsi enteng banget yah? karena ada jabatan pasti ada kesempatan. itu mungkin cita-cita para pejabat korup, dalam hatinya.

Atau mungkin begini tujuannya para koruptor; raih dulu jabatan, baru kita korupsi. “Biar tekor asal kesohor!”. Ternyata boncor! ***** Jakarta 29 April 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *