
Tiga Perwira Polri Dicopot, Kini Sasaran Tembak Irjen Fadil Imran, Nitizen: Provokator Mulai Beraksi
HARIAN PELITA — Kasus polisi tembak polisi makin melebar dan sudah dibumbui “provokator” untuk memanasi proses penyidikan terhadap jalannya terbunuh Brigadir J.
Setelah Ferdy Sambo, Kapolres Jakarta Selatan dan Karo Panimal, kini sasaran tembak keluarga Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabara, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Pengacara keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak justru mengaku ragu kasus ini bisa ditangani secara transparan oleh Polda Metro Jaya selama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran masih aktif memimpin.
Keraguan itu menyusul viralnya video Fadil yang memeluk Irjen Ferdy Sambo saat kasus ini tengah disorot semua pihak.
Padahal puluhan nitizen membela Irjen Pol Fadil Imran agar tidak perlu mengaitkan Irjen Pol Fadil Imran dengan Ferdy Sambo.
@azis_mk menulis lewat medsosnya; mereka itu satu kampung, dari Makassar, wajar mereka bertemu, karena ada rasa persaudaraan.
@Tika-pila juga menulis, Ferdy Sambo dan Fadil Imran, jangan lah memanasi situasi dengan mengompori Kapolri untuk nonaktifkan Fadil Imran, gara-gara mereka berpelukan. Nga nyambung coy.
@Satria-sat juga menulis, bila video rangkulan Ferdy Sambo dan Fadil Imran itu kemanusiaan namanya bro. Itu rasa sedarah, tidak ada hubungannya dengan membela Ferdy Sambo.
Sejalan dengan pencopotan jabatan dari Ferdy Sambo, justru polisi menemukan CCTV, atas dorongan Kapolda Metro Jaya agar kasus itu terus dilacsk.
“Janganlah mendorong Kapolri untuk mencopot Fadil Imran, karena atas perintah tegas beliau, pelacakan jejak pembunuhan itu, justru atas perintah Fadil Imran,” begitu tulis @Akliis lewat akunnya. ●Red/IA