2025-05-25 7:35

Kominfo Resmi Memblokir PSE yang tak mendaftarkan diri

Share

HARIAN PELITA —  Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memblokir sejumlah platform game atau Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang tak mendaftarkan diri, Sabtu (30/7/2022).

Diketahui, sebelumnya Kominfo telah mengelar konferensi pers mengajak PSE untuk mendaftarkan diridalam memenuhi peraturan menteri Kominfo Nomor 10 Tahun 2021 tentang perubahan atas permen Kominfo tahun 2020 tentang PSE Lingkup Privat.

Untuk mengindahkan peraturan menteri tesebut beberapa waktu lalu Kominfo merilis pendataan terkait sejumlah Penyelenggara Sistem Informasi (PSE) yang sudah mendaftarkan diri, tercatat beberapa platform digital turut mendaftarkan diri seperti, WhatsApp, Instagram, Facebook bahkan Google.

Namun dari banyaknya platform digital yang mendaftarkan diri untuk memenuhi standar regulasi yang dibuat Kominfo, terdapat beberapa platform digital lainnya yang enggan untuk mendaftarkan diri seperti Steam yang pada hari ini terkena blokir dari Kominfo.

Steam sendiri merupakan platform distribusi yang menyediakan game secara legal, ada yang berbayar dan gratis untuk PC/Dekstop, imbas dari diblokirnya Steam  para gamer kini tak bisa mengakses, Mengunduh, dan  membeli game favoritnya.

Selain steam, tercatat sejumlah nama platform digital atau PSE yang turut terkena imbas dari regulasi kominfo tersebut seperti, Counter Strike, Battle Net, Origin, Paypal.

Pasca pembelokiran sejumlah PSE yang dilakukan oleh Kominfo, setelahnya masyarakat yang menjadi pengguna dari beberapa platform digital tersebut membanjiri Kominfo dengan kritik, menanggapi kritik Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, menghargai hujan kritik yang ditujukan kominfo disamping ada alasan dibalik itu.

“Saya coba menganalogikan, katakan kita mengajak teman kita main ke rumah kita. Kebetulan teman-teman kita dari berbagai latar belakang budaya. Nah, di depan pintu orang tua kita buat aturan “sepatu harus dilepas”. Sebagian besar teman kita melepas sepatunya, tapi ada sebagian kecil yang tidak mau,” tutur Semuel sebagaimana dilansir dari Detik.com. ●Red/Alfi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *