2025-05-29 3:22

Melalui P20, Pertegas Peran Parlemen Mengatasi Persoalan Global

Share

HARIAN PELITA — Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI menggelar dialektuka demokrasi tema “Melalui P20, Pertegas Peran Parlemen Mengatasi Persoalan Global” Kamis (22-9-2022) di Ruang  Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Sebagai Narasumber Ketua BKSAP DPR RI Dr. H. Fadli Zon S.S., M.Sc. (F-Gerindra), Anggota BKSAP DPR RI Puteri Komarudin, B.Com (F-Golkar) Dr H Fadli Zon S.S., M.Sc (Ketua BKSAP).

Menurut ketua BKSAP,Fadli Zon Kita akan menjadi tuan rumah 5-6-7 Oktober yang akan datang dari sebuah perhelatan P20.
P20 ini terdiri dari 20 negara, tetapi kita ada yang namanya undangan dari Hous, jadi ada sekitar 16 undangan dari hous, jadi totalnya tentu tidak 20 lebih gitu.Hal yang ingin kita capai isu prioritas tadi setelah disampaikan,

Pertama adalah percepatan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, percepatan dari SDGs, ini kan sejak 2015 sudah dicanangkan dan 2020 sampai 2030 adalah dekade aksi.

Tetapi kita mengalami juga satu pandemi cukup panjang lebih dari 2 tahun dan tentu banyak agenda dari SDGs ini yang tidak akan tercapai di 2030.

Tentang ekonomi hijau saya kira BKSAP sudah berkali-kali juga menyelenggarakan kajian pertemuan, webinar dan akhirnya melahirkan satu buku putih  bernama menuju green economi di Indonesia.

Kemudian yang kedua adalah isu prioritasnya adalah isu-isu terkini terkait ketahanan pangan dan energi dan tantangan ekonomi.

Saya kira kita sama-sama mengetahui tadi seperti yang disampaikan oleh rekan moderator bahwa ada dampak terhadap pertahanan pangan dan energi ini terutama selain karena pandemi covid juga ada konflik Rusia-Ukraina.

“Terutama kalau yang terdampak energi adalah negara-negara Eropa ya yang harganya sampai bisa tiga kali lipat bisa empat kali lipat, tapi harga minyak dunia juga secara global juga naik, walaupun Sekarang turun lagi,” imbuh Fadli Zon.

Soal pangan yang terdampak juga terutama di wilayah sana, nah jadi ada tantangan ekonomi ini juga menjadi isi substrategis.Ketiga adalah soal demokrasi, soal Parleme yang efeltif, karena di masa Pandemi Covid terutama.

“Kita menyaksikan banyak terjadi di the globalisasi dan juga menurunnya indeks demokrasi di banyak negara, karena dengan alasan pandemi kemudian peran parlemen di bypass kira-kira demikianlah atau dikurangi atau dipotong, itu tidak hanya terjadi di Indonesia,” ujarnya. ●Red/Yadi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *