2025-05-24 1:52

Kala Dua Perempuan Dayak Inspiratif Dukung Amji Attak Ranger Dayak Pahlawan Dwikora Jadi Pahlawan Nasional

Share

FOTO: Christina Salomita Lomon Lyons di samping patung Amji Attak di Mako Kelapa Dua, Depok

HARIAN PELITA — Masyarakat Dayak khususnya generasi mudanya patut berbangga karena memiliki pahlawan  Dwikora Amji Attak, Ranger Resimen Pelopor Brimob Polri ikut berjuang mempertahankan kedaulatan NKRI.

Kisah perjuangan Bunga Bangsa heroik  dalam mempertahankan NKRI ditulis menjadi sebuah buku,  “Amji Attak Ranger Andalan Jenderal Anton Soedjarwo”, oleh penulis, wartawati perempuan asal suku Dayak Bidayuh – Kalimantan Barat Christina Salomita Lomon Lyons.

Beragam upaya berkelanjutan kemudian dilakukan oleh putra-putri terbaik Dayak – Kalimantan – Barat. Mereka sedang memperjuangkan agar Amji Attak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah.

Diantaranya dengan menyelenggarakan acara Diskusi dan Bedah Buku “Amji Attak  Ranger Pahlawan Dwikora” yang diselenggarakan di Hotel 95, Pontianak, Kalimantan – Barat, Sabtu (15/10/2022).

Acara diinisiasi Maria Goreti S. Sos. MSi, Anggota DPD RI periode 2019 – 2024. Perempuan Dayak dari sub suku Dayak Kanayatn, Kebadu – Pahauman, Kabupaten Landak – Kalimantan Barat yang akrab dipanggil Yeti  mengapresiasi kiprah  Christina yang mampu menorehkan jejak sejarah melalui tulisan yang menginspirasi pada sebuah buku.

“Tujuan acara Diskusi dan Bedah Buku diselenggarakan, agar masyarakat Indonesia mengenal sosok Amji Attak. Ranger Pahlawan Dwikora yang mumpuni dalam Operasi Militer, serta berani menghadapi pasukan Belanda,” kata Yeti, perempuan terinspiratif kategori Politik Majalah Kartini.

“Sebagai anak kandung sosiologis dan ideologis saya merasa bertanggung jawab terhadap nama baik orang tua ini (Amji Attak). Paling tidak untuk generasi muda Kalimantan Barat yang mesti mengenal. Kenal dahulu, baru tahu perjuangan beliau, “tutur Yeti.

“Ka Christ, telah mendedikasikan pikiran, gagasan, serta waktunya untuk membuat sebuah buku yang merupakan karya besar yang menceritakan kisah patriot pemberani ikon Korps Brimob Amji Attak, imbuh Yeti.

“Acara yang lahir dari keprihatinan, serta kepedulian yang sama dari kami berdua, yang berasal dari suku Dayak di  Kalimantan Barat, bertujuan untuk membunyikan, serta menggaungkan atas  dedikasi dan kepahlawanan putra Dayak Kal-Bar yang sangat membanggakan.  Menjadi langkah awal buat kami untuk mendesak Pemerintah Pusat untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Amji Attak. ” pungkas Yeti yang dikenal sebagai Senator kharismatik.

Acara terselenggara atas kerja sama  Yayasan Sumangat Nusantara, DPD RI, dan Dayakdreams.com dihadiri oleh sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, tokoh adat Suku Dayak, Budayawan dan Sejarahwan, serta keluarga besar Amji Attak hadir untuk memberikan dukungan, diantaranya Perwakilan Pangdam XII Tanjungpura Kol. TNI AD Abdul Hamid, Perwakilan Gubernur Kalimantan – Barat Drs. Ignatius IK, Dan Den Gegana Brimob Kalimantan – Barat Kompol Mujiono, Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Pol R Petit W, Kasat Reskrim Polres Sanggau AKP Sulastri, Penulis Buku Amji Attak Christina Salomita Lomon Lyons dan  suami  Michael Lyons asal Amerika Serikat, serta Keluarga Besar Amji Attak yang berdomisili di Pontianak dan Anjungan – Kabupaten Mempawah – Kal-Bar.

Buku Amji Attak buah karya  Christina Salomita Lomon Lyons menceritakan kisah perjuangan Sang Bhayangkara Resimen Pelopor Brimob Polri keturunan sub suku Dayak Kanayatn lahir pada tahun 1933, di Desa Kepayang, Kec Anjungan, Kabupaten Mempawah, Kal-Bar.

Amji Attak merupakan putra ke -7 dari 8 orang bersaudara. Ayahnya bernama Attak merupakan petani sederhana, dan Ibunya  Ipah merupakan ibu rumah tangga. Kedua orang tuanya merupakan sub suku Dayak Kanayatn di Kabupaten Landak.

Pada saat Operasi Dwikora digaungkan oleh Presiden Soekarno, Amji Attak terpilih untuk melakukan tugas intelijen ke Singapura, yang waktu itu masih bergabung dengan Malaysia.

Saat memimpin misi rahasia melawan Belanda dalam Operasi Trikora, insiden memilukan dialami oleh Ranger. Sampan nelayan yang mereka tumpangi, yang digunakan untuk menuju bibir pantai ditemukan, kemudian dihancurkan oleh pasukan Belanda. Amji Attak beserta pasukannya kemudian ditawan. Perjuangan Amji Attak mencapai puncaknya pada Operasi Dwikora.

Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya  diabadikan sebagai nama Ksatrian Brimob Amji Attak di Kelapa Dua Depok. Hadir patung ikonik yang dibangun di Gerbang Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok. ●Red/Rls/Ifa07

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *