2025-06-08 11:43

Sambut Muktamar Muhammadiyah, Rektor UAD Luncurkan Buku, Ini Kata Rektor UAD dan Rektor UII

Share

FOTO: Acara Peluncuran Buku, Rektor UII dan Bukunya

HARIAN PELITA — Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Muchlas, M.T meluncurkan buku dalam rangka menyambut muktamar Muhammadiyah ke-48 dengan judul: ‘Dakwah Muhammadiyah Dalam Masyarakat Digital: Peluang dan Tantangan’.

Dalam buku itu, ada 28 tulisan yang terbagi dalam 3 sub bab, yang memuat tentang bagaimana dakwah dilakukan dalam dunia yang sudah bertransformasi digital saat ini. Muchlas menyatakan jika kondisi saat ini, masyarakat sudah akrab dengan dunia digital, bahkan terpengaruh oleh digital,.

Sementara menurutnya, umat manusia sebagai mahkluk yang berakal dan berbudi pekerti bisa menjadi penyusun konsep isi digital, penyebaran dan pengendali digital itu.

“Kita sebagai umat manusia, mahkluk hidup paling sempurna, bisa menjadi penyusun, pengatur dan pengendali mengenai penggunaan dan penyebaran melalui dunia digital itu,” ujarnya, Jum’at (11/4/2022).

Secara khusus, menurutnya media digital bisa digunakan sebagai media syi’ar. Dengan itu, ia berharap, melalui buku yang ia dan beberapa akademisi UAD tulis itu, bisa memberikan manfaat secara positif untuk akslerasi atau percepatan dakwah persyarikatan.

Muchlas berharap, buku itu tidak hanya bermanfaat bagi Persyarikatan saja, tapi bagi organisasi yang lain, dan masyarakat secara luas.

Sedangkan, Rektor UII, Fathul Wahid, menyatakan apresiasi atas peluncuran buku itu, menurutnya buku tersebut berisikan kajian secara mikro dan makro yang bermanfaat bagi perkembangan dakwah dengan memanfaatkan dunia digital dan kebergantungan masyarakat saat ini dengan dunia digital.

Menurutnya, Rektor UAD dan sekenap akademisi UAD cepat dalam menangkap perubahan zaman dan ketertarikan masyarakat.

“Saya masih ingat betul, saat itu 27 November 2004 (14 tahun yang lalu) saya dan beberapa akadesi lain menggelar dialog ringan di Kampus UAD tentang potensi dan tantangan dunia digital,” ujarnya.

Ia menyatakan, saat tahun 2004 itu, pengguna internet di Indonesia baru 8 juta, pengguna telepon seluler baru 1,8 juta. Kondisi itu melesat cukup cepat dengan kondisi hari ini, yang pengguna internet di Indonesia mencapai 204 juta dan pengguna telepon seluler mendekati 190 juta pengguna.

Kondisi saat pertemuan awal 18 tahun lalu dalam pembahasan digital dikaitkan kondisi saat ini, menandakan jika pihak Kampus UAD dan Persyarikatan Muhammadiyah memiliki analisa yang teliti atau cermat. Kemampuan itu, menurutnya bisa dikembangkan bagi kemajuan dan kemakmuran organisasi dan bangsa secara luas.

“Kondisi saat ini sudah bisa terbaca 18 tahun lalu, berarti kan cermat dan jeli sekali melihat potensi dan tantangan. Kondisi itu bisa sangat bermanfaat positif bagi organisasi dan bangsa,” imbuhnya. ●Red/Bayu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *