2025-05-24 23:01

Monev Dospulkam IPB: PKK Kampung Kajanan Percepat Capai SDGs

Share

HARIAN PELITA — Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University yang menyasar Kelurahan Kampung Kajanan, Kabupaten Buleleng, Bali telah memasuki tahapan Monitoring dan Evaluasi (Monev).

Ketua Tim Monev Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB, Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA mengapresiasi akademisi, mahasiswa, Lurah dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

“Segala masukan dan harapan dari PKK maupun Lurah semakin meyakinkan kalau kegiatan Dospulkam perlu dilanjutkan diiringi pengembangan kegiatan lainnya,” sambut Guru Besar Ilmu Peternakan IPB, Prof. Muladno pada acara lokakarya dan Monev Dospulkam di Kantor Kelurahan Kampung Kajanan, Buleleng pada Selasa (15/11/2022).

Diakuinya sebagai upaya dedikasi dosen dan Perguruan Tinggi (PT) dalam memberdayakan masyarakat, tentu akan ada kendala.

Tapi dengan partsipasi para ibu anggota PKK dan Kepala Lurah Kajanan, maka kegiatan Dospulkam yang sudah terlihat hasilnya berupa budidaya pertanian, perbaikan kualitas pangan dan gizi serta pengembangan kewirausahaan.

Profesor Muladno menilai masyarakat Kampung Kajanan dan Kabupaten Buleleng merupakan teladan bagi kehidupan bermasyarakat yang plural namun saling bahu-membahu membangun daerahnya.

Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan karateristik Kampung Kajanan sebagai kawasan pantai dengan produksi pangan dan perdagangan merupakan prospek yang mesti didukung, diantaranya melalui Dospulkam.

Dalam kunjungan Monev, mantan Dirjen Peternakan Kementan RI ditemani anggota LPPM IPB Muhammad Badar mengunjungi lokasi sasaran Dospulkam dan berdiskusi dengan mitra yaitu TP PKK Kajanan.

Dipilihnya PKK sebagai mitra oleh tim Dospulkam yang dimotori Dr. Ir. Siti Amanah dan Dr. Ir. Yayuk Farida Baliwati, MS yang kelahiran Buleleng, dikarenakan PKK dan para kadernya adalah agen perubahan yang punya posisi strategis di masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Lurah Kajanan I Ketut Sudarsana, S.Sos, M.A.P mengaku dalam hal penerapan budidaya tanaman ada kendala berupa keterbatasan lahan dan iklim yang kurang mendukung.

Namun secara keseluruhan program Dospukam IPB banyak menginspirasi dan memotivasi kader PKK dan masyarakat lainnya untuk meningkatkan kualitas pangan, produksi dan perluasan pasar dagangannya.

“Memang agak sulit buat warga dalam bertani karena lahan terbatas. Tapi kalau untuk produk olahan daging sapi dan perdagangan memang perlu dukungan. Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada IPB karena membuat Saya juga ingin melakukan Dospulkam,” jelas Lurah yang baru saja menyelesaikan studi magisternya (S2).

Sementara mewakili TP PKK Kampung Kajanan, Sinta Ihtisan menyampaikan terimakasih atas pendampingan yang diberikan tim Dospulkam IPB yaitu mengembangkan tanah kelahirannya.

Dilaporkan bahwa penanam sejumlah bibit yang diberikan IPB, sebagian telah membuahkan hasil dan dikonsumsi warga, walau hasilnya tidak sebesar yang diharapkan akibat perbedaan iklim dan kondisi daerah yang dekat pantai.

Semua benih cabai dan tomat yang sudah bagikan kepada anggota PKK dan warga. Sebagian berhasil dan sebagian lagi belum berhasil karena cuaca yang panas, serangan hama kutu putih dan faktor lainnnya.

Permasalahan hama tersebut kemudian dapat diatasi dengan pestisida nabati yang diracik dari bawang putih yang dicampur dengan larutan pencuci piring. Hasilnya cukup efektif dan tomat pun dapat berbuah dan dipanen.

Ketua Tim Dospulkam, Dr. Ir. Siti Amanah melaporkan berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu lokakarya dan diskusi yang melibatkan kader, pendampingan, publikasi di media massa, penerbitan buku saku serta penyusunan artikel ilmiah.

Fokus kegiatan utamanya pemberdayaan PKK dalam upaya pengembangan masyarakat, peningkatan kualitas pangan dan gizi serta mendorong terciptanya kewirausahaan sosial serta pemanfaatan media digital diantaranya dengan pembuatan akun TP PKK di Facebook sebagai sarana komunikasi sekaligus pemasaran.

“Tercapainya sustainable itu tergantung ibu-ibu pengurus dan kader PKK seperti diantaranya bagaimana memperluas pemasaran keluar Buleleng, meningkatkan UMKM dengan cara memberdayakan Koperasi, meningkatkan pengelolaan administrasi organisasi, serta berkolaborasi dengan dunia usaha, jelas Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB. ●Red/Metha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *