2025-05-27 14:43

DPRD: Sumur Resapan Solusi Banjir atau Habiskan Anggaran

Share

HARIAN PELITA JAKARTA — Penanganan banjir di DKI Jakarta dengan cara membuat lubang sumur resapan harus disesuaikan. Pengerjaan sumur resapan kini tengah digalakkan seharusnya mampu mengatasi permasalah banjir di Ibukota Jakarta.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta mengatakan pembuatan sumur resapan perlu melibatkan pengurus lingkungan seperti RT, RW dan Kelurahan. Sebab, bila tidak berkordinasi dengan pengurus lingkungan menurut Syahroni pemasangan sumur resapan tidak akan efektif.

“Jangan daerah yang tidak jadi resapan lagi menjadi sumur resapan, kalau asal tanam saja di mana saja semangatnya menghabiskan anggaran bukan menyelesaikan banjir di Jakarta,” tegas Syahroni di Jakarta Timur, Senin (22/11/2021).

“Misalnya ada daerah-daerah yang memerlukan (sumur resapan) tetapi kontraktornya tidak tahu Sudin-nya tidak tahu maka dia harus koordinasi dengan RT, RW dan Lurah dan itu tidak bisa buru-buru,” imbuhnya.

Langkah pencegahan banjir yang kini tengah digenjot oleh Pemda DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus mempertimbangkan lokasi-lokasi yang tepat untuk meletakkan sumur resapan.

Ia berpendapat, pembuatan lubang sumur resapan di Jakarta Selatan akan lebih efektif dibandingkan dengan Jakarta Timur ataupun di Jakarta Utara. Sebab, tanah di Jakarta Selatan lebih cepat menyerap air. Anggaran yang dikeluarkan Pemda DKI Jakarta tahun 2021 dalam proses pembuatan sumur resapan mencapai Rp 400 miliar.

“Makanya saya pesan supaya jangan ngejar setoran. Jangan ngejar target bagaimana menghabiskan anggaran, harusnya lebih kepada mencari lokasi-lokasi yang tepat sasaran untuk dijadikan sumur resapan,” ujar Politisi PAN.

Selain itu, dia menambahkan, beberapa tempat di wilayah Jakarta Timur yang telah ditanam sumur resapan bisa dijumpai di area Durensawit dan sepanjang jalan I Gusti Ngurah Rai. Lanjutnya, di Jakarta Timur serta Jakarta Utara karakter tanah telah mengalami titik jenuh.

Pada akhir 2021 ini, kata anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, sekitar Rp 200 miliar digelontorkan untuk biaya tambahan pengerjaan pembangunan sumur resapan di Jakarta.

Akan tetapi, Syahroni mengingatkan, sumur resapan dengan diameter berukuran 2×1 meter ini dapat dirasakan manfaatnya. Saran dia, sumur resapan lebih tepat berada di perkampungan Jakarta dengan alasan cepat meresap ke bumi. Sumur resapan yang kini dikerjakan ditepi got dianggap olehnya kurang efektif.

“Semestinya supaya efektif itu harus di daerah Selatan bukan di Utara atau di pertengahan Timur jadi yang tanahnya harus bisa meresap. Kalau tahun 2022 sekitar 200 miliar diminta diakhiri tahun ini,” ungkapnya. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *