2025-05-29 5:28

Museum Betawi Butuh Tambahan Koleksi

Share

HARIAN PELITA JAKARTA — Pelaksanaan Hajatan Forum Pengkajian dan Pengembagan (Jibang) Perkampungan Budaya Betawi (PBB) di Zona C Setu Babakan menghadirkan sejumlah tokoh Betawi. Mereka hadir sebagai ikhtiar untuk mengisi museum yang dinilai kekurangan koleksi.

Di antara tokoh yang hadir, tampak komedian Udin Nganga, Akri Patrio, dan para pengusaha Betawi dari Jakarta, Depok dan Bekasi.

“Ini ikhtiar mencari koleksi untuk mengisi Museum Betawi agar lebih banyak koleksinya, sehingga para pengunjung akan disuguhkan informasi dan pengetahuan tentang kebetawian lebih lengkap,” kata Sofyan Murtadho, Anggota Forum Jibang PBB Setu Babakan yang bertindak sebagai tuan rumah hajatan, Ahad, 17 Oktober 2021.

Selain seniman dan budayawan, acara juga dihadiri oleh Anggota Majelis Adat Bamus Betawi Margani Mustar, mantan Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor, ulama Betawi KH Sholihin Harassy, pegusaha dari Depok Ajajih Azis, Yahman Setiawan pemilik Raja Gas Depok, KH Salman Medan, tokoh Betawi Bekasi Haji Asep dan Haji Abi Abdurahman Rawa Belong dan Haji Daniel Hasyim St Pangeran, serta Pujadi Cendana. Turut hadir pula Haji Madinah. dan Haji Doni.

Ketua Umum DPP Forkabi, Muhammad Ikhsan juga tampak hadir dalam hajatan itu bersama anggota Forum Jibang Lahyanto Nadie, dr. Sibroh Malisi, Indra Sutisna, dan Yahya Andi Saputra.

Dalam pertemuan itu, peserta juga disuguhi
kuliner khas Betawi, seperti sayur besan, sayur masak goreng asem, dan hidangan tradisional lainnya.

“Sengaja ane motong kambing untuk menyuguhkan para tetamu,” kata Sofyan dengan logat Betawi yang kental.

Sofyan menjelaskan tujuan hajatan itu adalah untuk mencari koleksi dari para tokoh Betawi. “Siapa saja yang punya koleksi menarik silakan dikirimkan ke Museum Betawi,” kata Sofyan.

Akri Patrio menyambut baik gagasan itu dan artis yang kini lebih banyak berdakwah tersebut mengajak kaum Betawi untuk menyumbangkan koleksi mereka. Boleh berupa kendaraan seperti delman, oplet tua yang legendaris, peralatan rumah tangga hingga koleksi perhiasan berharga berupa emas dan logam mulia. “Jika itu terlaksana, Museum Betawi bakalan keren banget,” kata Akri.

Akri juga melakukan liputan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan khususnya di Zona C. Kawasan seluas 289 hektare itu, menurut pendiri kelompok lawak Patrio Group itu, sangat berpotensi untuk dikembangkan. Ia menjelaskan dibutuhkan komitmen politik yang kuat dari Pemprov DKI Jakarta untuk merealiasikannya.

Selain itu, keterlibatan masyarakat Betawi juga menjadi hal yang nomor wahid. Kolaborasi antara masyarakat dan Pemprov DKI Jakarta, akan menghasilkan Perkampungan Budaya Betawi menjadi Desa Wisata Unggulan yang membanggakan.

Museum Betawi terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama menyajikan beragam unsur budaya seperti replika rumah kebaya, ondel-ondel, batik Betawi, dan pakaian pengantin. Naik ke lantai dua, ruangan diisi dengan berbagai perabot rumah khas Betawi seperti kukusan, alu, pane, meja kanjengan, hinnga sepeda ontel. Pada lantai tiga museum memiliki ruangan khusus seni yang menampilkan potret para seniman Betawi seperti Mpok Nori dan Benyamin Sueb, serta alat musik khas Betawi. ●Red/DNH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *