2025-05-25 22:41

DPP AK NTB Sampaikan Permintaan Maaf Terkait Festifal Kecimol.

Share

HARIAN PELITA — Festival Kecimol diselenggarakan Asosiasi Kecimol (AK) NTB pada Rabu (25/01/23) di Taman Tugu Selong diharapkan dapat menghapus stigma buruk yang melekat selama ini, nyatanya masih jadi isapan jempol belaka.

Pasalnya, pada gelaran event tersebut masih ada Sekehe Kecimol yang mempertontonkan goyangan erotis yang tidak sesuai dengan nilai-nilai adat budaya Suku Sasak. Hal itu menuai beragam komentar negatif dari masyarakat luas.

Padahal, niat mulia panitia dalam menyelenggaraka event tersebut adalah untuk menunjukkan kecimol yang berbeda dari anggapan miring banyak orang selama ini. Yakni, Kecimol yang sesuai dengan norma adat, memiliki nilai seni serta mendidik.

Atas peristiwa itu, Ketua Dewan Pengawas AK NTB, Amaq Mila, angkat bicara. Menurut dia, awalnya acara tersebut berjalan dengan baik, tertib, aman, dan lancar sesuai konsep serta protap yang ada.

“Akan tetapi, di dalam ada ketua kami (Ketua AK NTB-red) bersinggungan dengan salah satu anggota (sekehe kecimol-red),” ujar Amaq Mila yang dikonfirmasi harian pelita.id via telepon, Kamis (26/01).

Ketersinggungan itulah, jelas Amaq Mila, yang menyebabkan salah satu Sekehe menjadi tersinggung dan ngambek hingga mereka menunjukkan atraksi yang lepas kontrol, yang kemudian jadi sorotan banyak kamera hingga memantik komentar negatif yang diarahkan kepada panitia.

Amaq Mila mengklaim, bahwa hanya satu Sekehe itulah yang telah mencoreng-moreng penyelenggaraan event tersebut, sedangkan yang lain aman-aman saja. Buntutnya, panitia tidak melanjutkan acara pada hari ini karna akan melakukan evaluasi secara besar-besaran dan menyeluruh.

“Nah sebenarnya itu, ada sedikit masalah internal kami. Sehingga menyebankan mereka ngambek dan semau-maunya. Atas terjadinya human error akibat kesalahfahaman itu, kami akan melakukan evaluasi. Nah jika nanti mereka tidak bisa dibina, ya kita binasakan saja,” tegasnya.

Atas insiden itu, Amaq Mila atas nama DPP Asosiasi Kecimol NTB menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat khususnya kepada pimpinan daerah Bupati Lombok Timur, atas peristiwa yang telah menimbulkan berbagai macam penilaian dari masyarakat.

Ia meyakinkan, bahwa peristiwa itu terjadi semata-mata atas adanya persoalan internal yang mengakibatkan acara tidak berjalan sesuai harapan besar panitia dan pemerintah daerah serta harapan masyarakat, yang akhirnya tidak bisa terkontrol dengan baik. ●Red/Harpan



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *