
Akselerasi Penanganan Kemiskinan Melalui Bansos PKH
HARIAN PELITA — Akselerasi penanganan kemiskinan tidak hanya dilakukan dengan menjaga daya beli masyarakat miskin melalui bantuan sosial (bansos). Kebijakan strategis lain dengan meningkatkan pendapatan mereka.
Di hadapan para penerima manfaat bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Tarakan Kalimantan Utara, Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menekankan pentingnya bagi mereka untuk membangun kemandirian ekonomi.
” Kami tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga memberikan program pemberdayaan agar kapasitas bapak ibu meningkat. (Selain itu, kami juga) memberikan (akses ke dunia) kerja yang dapat meningkatkan pendapatan,” ujar Mensos Tri Rismaharini, Kamis (26/1/2023).
Selain itu, Mensos juga mensosialisasikan Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Program ini menyasar KPM PKH yang berusia muda agar mereka termotivasi dan memilih jalan membangun kewirausahaan, tidak menggantungkan diri pada bansos.
Kemudian, PENA juga diharapkan memberikan andil dalam upaya mengakselerasi penanganan kemiskinan. Kepada KPM, Mensos memberikan motivasi dan mengajak mereka tak ragu mengembangkan usaha.
Agar lepas dari jerat kemiskinan,
Mensos mengajak masyarakat untuk kreatif dalam menciptakan suatu produk agar hasilnya memiliki nilai jual yang tinggi.
Menurut Risma, wilayah Kalimantan Utara adalah wilayah yang kaya untuk meningkatkan pendapatan. Untuk itu, para KPM yang telah merintis usaha, perlu mengetahui dan menguasai strategi pemasaran.
Namun demikian, Mensos menegaskan agar usaha rintisan sukses menembus pasar. Di antara kiat bisnis itu adalah dengan melakukan pengolahan yang baik, pengemasan yang menarik dan pengawetan yang sehat.
” Kalau perlu, ikuti pelatihan dengan bimbingan ahlinya agar produknya bisa tembus ke mancanegara,” jelas Mensos dalam kegiatan Konsolidasi PKH dan Pemberian Bantuan ATENSI di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara,
Dengan membangun usaha yang sukses, pada akhirnya, bisa menyiapkan masa depan anak-anak dengan baik. “Bapak ibu bisa memberikan pendidikan yang tinggi bagi anak-anak penerus bangsa,” terang Mensos Risma.
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus, yang turut hadir pada kesempatan tersebut, mengatakan bahwa Kementerian Sosial tidak hanya bertanggungjawab memberikan bantuan, tapi juga mengajak warga berpikir kreatif dan produktif agar keluar dari lingkar kemiskinan.
Pada tahun 2022, bansos PKH yang telah disalurkan di Kaltara bernilai total Rp54.307.250.000. Adapun, di Kota Tarakan sendiri senilai Rp15.050.550.000.
Dalam kesempatan itu, juga disalurkan bantuan ATENSI berupa bantuan aksesibilitas alat bantu bagi penyandang disabilitas, dukungan pemenuhan hidup layak, bantuan pengembangan kewirausahaan senilai Rp150.688.182 untuk 166 penerima manfaat.
Sementara, Wali Kota Tarakan Khairul menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan Kemensos terhadap penerima manfaat. “Terima kasih Ibu Menteri, sudah datang ke tempat kami dan memberikan dukungan kepada warga kami,” ujar Khairul. ●Red/Dw