2025-05-24 12:16

Bila Ada Kirim Undangan Pernikahan Lewat WA dan Berbentuk File APK Jangan Diklik Bisa Bobol Rekening

Share

HARIAN PELITA — Modus pembobolan rekening (sniffing) berkedok pengiriman undangan pernikahan melalui WhatsApp bila si pengirim undangan berbentuk file APK dengan cara untuk membobol rekening.

Apabila file APK itu diklik dan diinstal bisa menyedot data-data di handphone penerima maka salah satu cara membobol mobile banking dan menguras isi rekening.

Itu dijelaskan Analyst Digital Forensic Ruby Alamsyah seperti dikutip dari Detik.com mengatakan jika mendapatkan pesan berisi file tersebut, jangan buru-buru klik atau tekan file tersebut.

Terutama untuk para pengguna handphone berbasis sistem operasi android. Sebab file berekstensi apk ini hanya bisa dijalankan di HP android.

“Bisa langsung hapus saja kalau ada pesan sejenis itu. Lalu jangan install apk apapun selain dari tempat resmi. Jangan pernah install sama sekali kalau sumber aplikasinya tidak jelas,” ujar dia kepada detikcom, Jumat (27/1/2023).

Ruby mengungkapkan, sebaiknya di handphone pribadi diatur untuk tidak menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dikenal.

“Lalu jika ada yang kirim file apk di WhatsApp jangan khawatir, kalau baru diterima itu masih aman. Selama tidak diinstal,” ujar dia.

Ruby menjelaskan jika file tersebut telah diinstal, maka data pribadi di HP bisa diambil. Kemudian pelaku bisa mulai eksekusi pembobolan rekening.

Masyarakat sebaiknya lebih berhati-hati dengan modus seperti ini. Jika memang mendapatkan pesan tersebut, lebih baik dihapus dan jangan sekali-kali mengklik file tersebut.

“Sebenarnya ketika kita menerima di chat WhatsApp, selama tidak diinstal kita masih aman, karena file tersebut tidak dijalankan,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan heboh tangkapan layar yang beredar, para penipu itu mengirimkan foto dan undangan pernikahan. Selain itu mereka juga meminta penerima untuk membuka undangan berbentuk file APK.

Sekadar informasi, file dengan ekstensi APK adalah berkas paket aplikasi android yang biasa digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software.

Kemudian para penipu ini juga memaksa penerima untuk membuka file tersebut untuk menjebak. ●Redaksi/Detik/09

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *