2025-05-24 13:58

Puskesmas Lepak Berkomitmen Kawal Program “Bapak Asuh” Penanganan Stunting

Share

HARIAN PELITA — Puskesmas Lepak Dukung Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Sakra Timur. Masalah gizi dan stunting masih menjadi persoalan krusial di Indonesia, termasuk di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Seperti diketahui, Pemprov NTB telah mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada untuk mengintervensi persoalan stunting tersebut.

Salah satu OPD yang ikut andil adalah Dinas Ketahanan Pangan, yang mengambil wilayah binaan di Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur.

Baru-baru ini, Dinas Ketahanan Pangan telah melaunching pos penanganan stunting di Sakra Timur dengan melibat Pemerintah Kecamatan serta bersinergi dengan Puskesmas setempat, yakni Puskesmas Lepak.

Kepala Puskesmas Lepak, Lalu Samsul BY, mengatakan komitmennya dalam memfasilitasi kebutuhan tim stunting di Sakra Timur dalam hal sumber daya tenaga kesehatan (Nakes).

“Jadi minggu lalu kita sudah melaunching pos penanganan stunting dalam rangka mendukung program bapak asuh stunting,” kata Lalu Samsul, usai acara pemberian bantuan bantuan telur di Aula kantor Camat Sara Timur, Rabu (17/5).

“Program ini dilaksanakan guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah tumbuh kembang, atau stunting,” imbuhnya.

Dia menyebut, terdapat 4 desa di wilayah kecamatan Sakra Timur yang jumlah stuntingnya cukup tinggi, yaitu Desa Gelanggang, Lepak, Menceh dan Desa Lenting.

Dari empat desa tersebut teridentifikasi sebanyak 35 balita mengalami stunting. Sebagai petugas pelaksana lapangan, pihaknya akan melakukan intervensi selama 12 minggu melalui program wajib konsumsi telur selama 12 minggu.

Selain memberikan bantuan telur, melalui program tersebut pihaknya juga memberikan edukasi tentang cara pengolahan telur agar supaya tidak monoton dalam penyajiannya, sehingga anak-anak tidak menjadi bosan.

“Selain itu, kita juga memberikan edukasi terkait makanan pendamping telur ini. Seperti susu, vitamin dan lain-lain untuk melengkapi gizi pada anak,” terangnya.

Adapun penyebab stuntung, urai dia, adalah karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi. ●Red/Pan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *