2025-05-30 17:39

Raslina Rasidin Konsisten Berjuang Bersama KSPSI Tolak UU Ciptaker

Share

FOTO Ria S Satria

HARIAN PELITA — Aksi unjuk rasa ribuan buruh digelar serikat pekerja menarik perhatian. Selain berjalan damai juga diwarnai barisan wanita cantik melakukan flashmob dengan aneka aksinya.

Demo mengusung tema Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) diikuti berbagai pekerja dari berbagai daerah. Konsentrasi mereka unjuk rasa di depan Istana Merdeka, namun aparat membatasi mereka hanya di Patung Kuda.

Unjuk rasa ini menuntut Presiden Jokowi agar mencabut UU dan Perppu Cipta Kerja sampai UU Kesehatan.

Serikat pekerja kini beranggotakan berbagai profesi, termasuk mereka berprofesi di bidang industri kreatif. Inilah kenapa demo para pekerja itu banyak diwarnai aksi kreatif. Sehingga publik tertarik dan bisa menangkap pesan diusung dalam unjukrasa.

Barisan perempuan cantik muda meramaikan aksi demo menolak UU Ciptaker dikomandoi Raslinna Rasidin dikenal sebagai pekerja seni dan juga aktivis datang bersama rombongan adik-adik mahasiswi membawa tagline Meme bernama “Buruh Cantik”
“Buruh” artinya Bersatu, Usung, Rakyat, Untuk, Harapan, Sedangkan “Cantik” artinya, Cerdas, Amanah, Nasionalis, Terpelajar, Kompak), Ujar Raslinna yang kini merupakan caleg PAN dapil 3 Banten ini.

Merupakan anggota dan keluarga serikat pekerja, mereka memasukan unsur seni dan budaya yang dibalut aksi unjuk rasa. Kekuatan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pmpinan Jumhur Hidayat, banyak diisi pekerja remaja yang ingin menjadi anggota.

Buruh Cantik menyuarakan Aksi unjuk rasa selain mengusung tuntutan terkait UU atau Perppu Cipta Kerja yang dinilai sangat merugikan kaum pekerja, juga mengusung isu atau tuntutan terkait dengan perlindungan terhadap pekerja perempuan.

Menurut Raslinna Rasidin yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak KSPSI mengatakan, perempuan di Indonesia saat ini masih dihadapi berbagai masalah.

Mulai dari diskriminasi di berbagai lini kehidupan, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), hak-hak dalam pekerjaan, dan hak hidup lainnya yang masih kerap terabaikan.

Juga diutarakan masalah kasus pelecehan sosial yang terjadi dalam acara Miss Universe Indonesia baru-baru ini, ungkanya

Menurutnya FSP Parekraf KSPSI akan bersinergi dengan Kementerian PPPA dan Komnas Perempuan membangun layanan komunitas perempuan dan anak dengan platform yang efektif.

Sederet masalah itu menunjukkan bahwa perlindungan terhadap perempuan masih menjadi tugas besar bagi bangsa Indonesia. Tentunya pemerintah tidak tinggal diam melihat berbagai masalah tersebut. Pemerintah terus mengusahakan agar hak-hak hidup perempuan terjamin dan terlindungi.

Sebagai pengurus FSP Parekraf, Raslinna sangat memahami peran wanita agar bisa unggul dalam berusaha di bidang industri kreatif.

Apalagi jika jenis industri kreatif terkait wanita yang mengusung konsep 3B, yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (kepribadian). ●Redaksi/Satria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *