
Mental Wartawan Surya Paloh Teruji || Catatan Nazar Husain
SURYA PALOH, wartawan senior tak pernah gentar dengan situasi dan kondisi apapun. Paloh selalu berprinsip, “hajar dulu baru lihat reaksi”, itu dasar meletakan kepentingan umum, ketimbang pribadi. Itu juga ada pada jiwa wartawan sejati.
Jiwanya selalu tak gentar yang dipunyai Surya Paloh, sebagai wartawan senior, luas pemikirannya, luas kepekaannya dan tak pernah berhitung apa yang diperbuat. Pokoknya, tulis dulu baru melihat perkembangannya; inisiatif itu ada di seorang wartawan.
Kepekaannya membaca situasi terbilang sangat berani, berani mengambil resiko, berani bertindak lebih dahulu, yang penting selalu update!.
Contoh konkret, ketika partai lain belum berpikir siapa calon presidennya, Surya Paloh sudah bertindak lebih dahulu. Partai NasDem, miliknya, tiba-tiba mengusung Anies Rasyid Baswedan. Geger!.
Partai lain pun nyinyir. Mereka goyang bak orang bingung. Mereka merasa Surya Paloh mencuri start, mengusung orang yang kerap “dimusuhi”. Surya Paloh pun tak gentar, acuh dengan orang-orang mencibir dirinya. NasDem jadi pembicaraan masyarakat luas.
Kini, kembali Surya Paloh melakukan hal yang sama, mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendampingi Anies Baswedan. Geger lagi!.
Hebatnya lagi Surya Paloh pun tak gentar dengan usungannya. Kembali diserang partai lain, namun Surya Paloh tetap pada pendiriannya, pokoknya Cak Imin wakil Anies Baswedan!.
Jadi kalau saya nilai, sebagai seorang wartawan, mental wartawan Surya Paloh teruji, tak pernah gentar. Tak pernah takut. Itulah jiwa wartawan sejati. ****