2025-06-02 8:21

Asosiasi Pekerja Televisi Tawarkan Duet Moeldoko– Gibran

Share

HARIAN PELITA — Mengjelang Pendaftaran Capres-Cawapres pemilu 2024 akan dilangsungkan mulai Kamis 19 Oktober 2023 hingga Rabu 25 Oktober 2023.

Asosiasi Pekerja Televisi (APT) mencoba menawarkan duet Moeldoko – Gibran. Asosiasi berharap Megawati Soekarno Putri, Ketum PDIP mendengar dan mempertimbangkan usulan itu.

Untuk itu Asosiasi Pekerja Televisi melakukan jumpa pers guna menyalurkan aspirasi dari para pekerja televisi. Menurut Chanda dan Dikha selaku Ketua dan Sekjen APT, perlu diketahui, saat ini ada sekitar puluhan ribu pekerja, dimana sekitar 9 ribu diantaranya bekerja untuk stasiun tv nasional, lainnya di tv2 lokal seluruh Indonesia.

APT punya agenda untuk menyampaikan pemikiran pemikiran dari temen-temen terkait perkembangan politik kita, bahwa Pilpres sudah semakin dekat.

APT melihat, bahwa kita harus memiliki apa yang namanya alternatif. Kondisi saat ini seakan-akan tidak ada alternatif lain. Jadi APT berpikir bahwa kita harus punya alternatif .lain yang lebih fresh dan unggul.

”Biar gak stagnan-lah. Masa calonnya cuma itu-itu juga. Sehingga kita seolah terkungkung pada hingar bingar calon yang selama setahun menguasai pemberitaan. Harus ada alaternatif lain. Karena itu kita sodorkan duet

Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P., M.A. yang merupakan pengusaha, politikus, dan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia dan
Gibran Rakabuming Raka, seorang pengusaha dan politisi Indonesia yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta ,” cetus Chandra.

Dia menguraikan, para pekerja televisi menyampaikan aspirasinya bukan asal menyeletuk. Tapi berdasarkan masukan atau pengamatan terhadap aspirasi masyarakat luas, terutama yang berkaitan dengan dunia televisi. Yakni, pemirsa, pemilik dan pekerja production House (PH), dan para pengisi acara televisi dari berbagai profesi seperti narasumber berita, talkshow, artis, pelawak, selebritis, hingga para pembawa acara.

Rangkumannya, ternyata masyarakat banyak yang sudah jenuh dengan calon-calon presiden dan wakil presiden yang telah dideklarasikan maupun yang kabarnya akan dideklarasikan partai2 politik.

Kejenuhan itu, lanjutnya lagi, menimbulkan pertanyaan apakah tidak ada nama-nama lain yang lebih baik di republik ini selain nama-nama yang selama ini dianggap masyarakat punya rekam jejak yang kurang baik. PelanggarHAM, atau anti toleransi, misalnya.

“Ini seolah menunjukkan ada keraguan besar terutama terhadap ketiga calon presiden karena tiga-tiganya punya rekam jejak yang kurang baik. Detilnya sudah banyak dibahas kekurangan tersebut. Kami tak.mau mengungkapkan lagi. Toh masyarakat juga sudah mafhum,” tandas Chandra.

Kedua, lanjutnya lagi, masyarakat merasa terlalu besar resiko mempertaruhkan masa depan bangsa dan negara kepada capres-capres yang sudah diajukan partai-partai politik itu. Termasuk yang katanya besok akan dideklarasikan Capresnya. •Redaksi/Sat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *