
Sukseskan Pemilu 2024 Tim PAKEM Ciptakan Kondisi Harmonis Antar Tokoh Agama
HARIAN PELITA — Rapat Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Tim PAKEM) berlangsung di Hotel Ambhara, Jakarta. Rapat ini dibuka langsung oleh Jaksa Agung Muda Intelijen Amir Yanto (Jamintel). Rapat Tim PAKEM tersebut diharapkan dapat mendeteksi dini dan mengantisipasi munculnya aliran-aliran keagamaan yang dapat meresahkan masyarakat.
Kegiatan rapat ini dihadiri juga oleh berbagai pihak diantaranya Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, Majelis Ulama Indonesia serta Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kepercayaan di Indonesia.
“Rapat Koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan sinergitas dalam rangka deteksi dini dan mengantisipasi munculnya aliran-aliran keagamaan yang dapat meresahkan masyarakat, mengganggu ketentraman dan ketertiban umum,” jelas Amir Yanto, Kamis (26/10/2023).
Adapun Rakor Tim PAKEM kali ini mengusung tema, ” Peran Tokoh Agama dan Tokoh Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Guna Menyukseskan Pemilu Tahun 2024″.
Jamintel menandaskan, Tim PAKEM telah menorehkan hasil positif dalam menangkal ajaran-ajaran ataupun paham-paham yang menyimpang, seperti Islam Jama’ah, Ahmadiyah dan Al Qiyadah Al Islamiyah (Gafatar).
Selain itu, acara Rakor ini menghadirkan narasumber diantaranya Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan. Materi yang disampaikan yaitu mengenai perkembangan teknologi informasi yang dapat berdampak positif dan negatif, khususnya terkait penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian.
Kemudian, Jamintel Amir Yanto berharap agar perbedaan-perbedaan paham serta Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT) dapat dilakukan pencegahannya. Ia juga menekankan agar media sosial (medsos) di masyarakat perlu dikelola dengan baik. Penyebaran paham-paham keagamaan yang menggunakan media sosial perlu menjadi perhatian para Tokoh Agama dan Kepercayaan.
“Sering terjadi percakapan dalam media sosial yang isinya saling mencaci, memaki, bahkan menghina antara kelompok satu dengan kelompok lainnya yang berpotensi menimbulkan konflik sosial. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang benar dalam ber-sosial media dari hulu sampai ke hilir,” kata Amir Yanto.
Lebih lanjut, Jamintel mengapresiasi atas kehadiran narasumber Prof. Dr. M. Nuh yang menyampaikan materi terkait kiat-kiat menciptakan kondisi yang harmonis dan sejuk antara para tokoh agama dan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Selain permasalahan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan tersebut, saat ini kita sudah memasuki pelaksanaan tahapan Pemilu dan Pilpres 2024,” terang Jamintel.
Tim Koordinasi PAKEM menurutnya dapat melakukan peringatan dini (early warning) dan deteksi dini (early detection) terhadap potensi-potensi konflik yang berlatarbelakang agama dan mencari pemecahan masalahnya.
Dalam rangka menyambut pesta demokrasi tahun 2024 Jamintel Amir Yanto juga membekali tokoh-tokoh agama tentang literasi media melalui materi yang disampaikan oleh narasumber.
Dengan pembekalan materi tersebut, ia mengharapkan dapat menetralisir terjadinya polarisasi keagamaan yang disebabkan oleh narasi hoax dan hate speech tentang agama yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa.
Rapat Koordinasi Tim PAKEM dihadiri oleh Direktur Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan (Direktur B) pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Ricardo Sitinjak, para peserta Rakor dari Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kemudian, Kementerian Dalam Negeri, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, Majelis Ulama Indonesia serta Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kepercayaan di Indonesia. •Redaksi/Dw