
Menuju Pemilu Damai Tanpa Kecurangan || Catatan Nazar Husain
KITA sudah lama mengetahui bahwa hampir disetiap Pemilihan Presiden sekali lima tahunan, kita pasti disuguhi gossip kecurangan yang mematahkan demokrasi.
Kita juga kerap mendengar bahwa kecurangan berjalan sistematis tanpa ada rintangan walau rakyat sudah mengetahui ada kecurangan, tanpa bisa berbuat apa-apa
Suguhan kecurangan itu meskipun tidak nyata tetapi bukti akurat kasus kecurangan terhidang di mata rakyat pemilih presiden kian terdengar tanpa ada perlawanan.
Kecurangan-kecurangan itu pun menjadi terbuka ketika rakyat mengungkap melalui media sosial maupun media online. Namun nyatanya semua itu tertutupi oleh pintu kekuasaan yang melingkar tanpa ujung. Bahkan terkesan ditutup-tupi
Tidak ada satupun sanksi tegas untuk orang yang berbuat kecurangan, mereka yang berbuat kecurangan, bebas tanpa ada beban bersalah.
Padahal di alam demokrasi semua rakyat berhak menentukan pilihannya tanpa harus ditekan apalagi dicurangi. Demokrasi adalah bentuk kebebasan bersuara, berbeda pandangan, berbeda pilihan sesuai aturan yang berlaku.
Kewajiban rakyat adalah menginginkan Pemilu berjalan aman, damai dan bergembira untuk mensukseskan Pemilu. Namun terkendala adanya telikung kecurangan membayangi rakyat..
Kita harus jujur, kerap kita mendengar bahkan melihat lewat video tersebar bahwa pelaksanaan Pemilu selalu saja ada bentuk kecurang, baik terang-terangan, atau bersembunyi, itu yang menjadi kekhawatiran rakyat.
Untuk itu melalui Pemilu tahun 2024 mendatang, semoga kecurangan itu tidak ada lagi Semua pelaksanaan Pemilu berjalan adil, amanah untuk kemajuan rakyat dan bangsa Indonesia.
Siapa pun yang terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, itulah pilihan rakyat, itulah pilihan hati nurani rakyat. Bukan pilihan Presiden lewat kecurangan. ****