BELAKANGAN ini kita disuguhi berbagai menu hoax dan berita palsu di media sosial dengan bervariasi sajiannya. Bagai permainan dakocan.

Mereka mempertontonkan boneka mainan anak-anak jaman dahulu yaitu dakocan. Masing-masing video menampilkan ejekan dan hinaan yang membunuh karakter seseorang calon presiden dan wakil presiden.

Mungkin maksudnya ingin menjatuhkan dengan opini-opini liar yang tak bertanggungjawab. Bahkan lebih sadisnya lagi video mempertontonkan secara jelas menohok sejumlah pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Padahal para calon itu belum tentu menang di perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Bisa saja calon idolanya bisa kalah, akibat terlalu vulgar menjelekkan paslon yang menjadi pilihannya.

Tak ada yang bisa menentukan siapa yang menang di ajang Pemilu mendatang, hanya Allah SWT menyempurnakan pilihanNya. Bukan kita walau kita mencoblos di TPS.

Sebab musabab itu karena ada pilihan yang mengharuskan paslonnya menang, sehingga rasa tak mau kalah, kemudian mereka pun membuat video berisi ejekan dan hinaan.

Coba buka media sosial, astagfirullah, variasi sajian video atau “meme” dipertontonkan vulgar tanpa ada takutnya. Mereka sadar ngga sih, bila perbuatannya itu bisa memecah belah bangsa.

Untuk itu marilah kita berperilaku cerdas, sopan dan santun menyikapi pertarungan calon presiden dan wakil presiden secara bijak. Agar siapa pun yang akan memimpin bangsa ini, itulah yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Semoga Pemilu tahun 2024, tepatnya 14 Pebruari 2024 mendatang berlangsung Damai, tertib dan aman. *****