HARIAN PELITA — Debat Capres yang diselenggarakan KPU pada Minggu (6/1/2024). Menuai beragam tanggapan,

Peneliti Rumah Restorasi Indonesia (RRI) Zaenal Abidin Riam mengatakan, Debat Capres menjadi edukasi politik bagi rakyat.

“Debat Capres ajang rakyat memberikan penilaian kepada Pasangan Calon Presiden. Rakyat menilai gagasan dan ide untuk membawa Indonesia makmur dan maju,” kata Zainal Abidin Riam via Ponsel, Senin (8/1/2024).

Lagi lagi isu debat Capres kerap terkait kebijakan publik.
“Menariknya Paslon nomer 1 memiliki gagasan utuh untuk memberikan ruang melindungi ekspresi publik. Disini keunggulan gagasan Paslon 1,” kata pengajar PTIQ dan peraih master kebijakan publik Zaenal Abidin Riam.

Zaenal mengakui, Paslon 1 dominan dan memiliki gagasan utuh.

“Hanya itu tidak berarti jika tidak ada pemantau suara. Keberadaan saksi harus di perkuat. Saksi yang akan mengantisiasi kecurangan. Potensi kecurangan terbesar dari TPS ke Kecamatan,” kata bapak satu anak ini.

Terpisah, serupa yang dikatakan Zainal, Pengamat politik Freedom Intitute, Tutung Suganda mewanti wanti persoalan saksi ini.

“Pengalaman tiap Pemilu potensi kecurangan selalu ada. Yang kita lakukan antisipasi potensi kecurangan itu,” kata Tutung Suganda.

“Jangan lupa bahwa salah satu yang harus diantisipasi adalah kecurangan karena itu mari kita kawal pemilu ini jadi pemilu jujur dan adil (jurdil).

“Kalau anda tidak menjadi saksi. Kita menyampaikan jangan puas sekadar menjalankan kewajiban anda memilih, tetapi mari menjadi orang-orang yang siap berada dekat tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengawal pemilu,” pungkas Tutung •Redaksi/GUN