2025-05-23 17:59

Titik Lelah Perempuan Itu Diam || Oleh Endah Sayani

Share

KETIKA suara perempuan tidak lagi didengar dan dipedulikan baik dalam konteks hubungan romance ataupun dalam pekerjaan. Teguran pendapat atau nasehatnya tidak dihiraukan maka seorang perempuan akan diam. Ia telah berjuang namun perjuangannya tak pernah dihargai.

Dikutip dari buku Magnet Berpikir Positif, perasaan jenuh sering kali biasanya muncul ketika hubungan sudah terjalin lama ataupun karena aktivitas yang monoton dalam hubungan. Jika dibiarkan, maka dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

Disinilah letak lelah seorang perempuan mereka bisa pergi tanpa basa-basi dengan senyuman penuh arti, ingat orang yang pergi dengan senyuman dia takkan pernah kembali.

Maka bersyukurlah ketika perempuan masih cerewet bawel menasehati ini itu mengingatkan ini itu artinya dia masih peduli terhadap orang yang dicintainya.
Hal yang paling menyakitkan itu ketika orang yang mencintai kita tidak lagi peduli terhadap kita

Tidak semua perempuan yang merasa jenuh akan mengungkapkan perasaan pada pasangan atau rekan kerjanya. Mereka enggan berbagi dengan alasan takut menyinggung perasaan yang menjadi lawan bicaranya

Sayangnya, jika ini terjadi dalam hubungan romance dan perempuan sudah benar-benar jenuh, mereka bisa melirik laki-laki lain. Jika tidak segera diatasi maka hubungan bisa terancam.

Melansir dari laman prevention.com, perempuan memiliki sifat yang cukup jauh berbeda dengan pria. Dan ini merupakan hal yang wajar. Meski terkadang apa yang dilakukannya dinilai berlebihan, apa yang ia lakukan sebenarnya adalah hal yang tak berlebihan sama sekali.

Beberapa penelitian menyebutkan jika ketika marah hampir 80% perempuan memilih diam. Hal ini dilakukan karena perempuan adalah pribadi yang cukup pandai mengontrol emosi dalam dirinya. Agar kemarahan dan kekecewaan yang dirasa tidak terlalu memuncak, diam adalah cara terbaik untuk meredam kemarahan dan kekecewaan tersebut.

Penelitian yang dilakukan para ahli di University of Basel di Switzerland mengungkapkan jika perempuan memang ditakdirkan lebih emosional dibanding pria. Emosional di sini bukan berarti perempuan lebih kasar atau kaku. Sebaliknya, perempuan lebih mengedepankan perasaannya. Saat marah sekalipun, ia lebih bisa mengontrol diri dan bersabar

Penelitian yang dilakukan para ahli menemukan jika saat mengontrol emosi dan perasaannya, perempuan tidak hanya menggunakan hati saja tetapi juga menggunakan otak. Para ahli menemukan jika struktur otak perempuan pria dan perempuan memiliki perbedaan signifikan. Perbedaan struktur inilah yang memengaruhi sifat keduanya.

Umumnya, pria memiliki volume insula anterior atau volume materi abu-abu yang tumbuh lebih besar di otaknya jika dibandingkan dengan perempuan. Inilah alasan kenapa pria lebih gampang emosi dan cenderung menjadi pribadi kurang peka bahkan mengabaikan perasaan orang lain. Berbeda dengan perempuan yang memiliki volume lebih kecil dan membuatnya memiliki perasaan peduli, kesabaran serta cinta yang lebih besar

Karena perempuan dikenal sebagai pribadi yang mengedepankan perasaan, tidak sedikit yang menyebutnya sebagai pribadi lemah. Padahal salah, meski perempuan mengedepankan perasaan, sangat peduli saat jatuh cinta, mendadak memilih pergi saat merasa benci dan cenderung meneteskan air mata saat sedih, bukan berarti perempuan adalah sosok yang lemah.

Meski sangat mengedepankan perasaan, perempuan sejatinya adalah pribadi yang tangguh dan bisa mengontrol emosinya dengan sangat baik. Jika menemukan perempuan yang mudah marah dan memilih diam, sangat cerewet karena peduli dan memilih pergi karena benci, inilah hal wajar. Ini juga merupakan sisi unik dari pribadi perempuan.

Maka, berhati-hatilah jika seorang perempuan sudah diam seribu bahasa, Ia tidak ada pernah peduli kepada siapapun dan apapun, ia hanya peduli dengan perasaannya agar tidak rusak.***

Editor: Agatha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *