
Usai Raih Predikat Unggul, Unas Kukuhkan 10 Guru Besar
HARIAN PELITA — Universitas Nasional (Unas) secara resmi menggelar acara Pengukuhan 10 Guru Besar.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui Sidang Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Nasional pada Selasa dan Rabu (9-10 Januari 2024) di Auditorium Cyber Kampus Pejaten, Jakarta.
“Tahun 2023 merupakan tahun yang sangat istimewa bagi Unas. Di samping Unas meraih predikat akreditasi institusi Unggul, UNAS juga telah berhasil melahirkan 11 Guru Besar dari berbagai disiplin ilmu berdasarkan Surat Keputusan Mendikbudristek Republik Indonesia,” kata Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera, M.A. dalam sambutannya.
Ia melanjutkan, Pengukuhan Guru Besar Unas dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. Sebanyak sepuluh Guru Besar dikukuhkan pada Selasa dan Rabu, serta satu Guru Besar lagi akan dikukuhkan pada kesempatan yang lain.
“Dengan penambahan Guru Besar tersebut, saat ini jumlah Guru Besar tetap sebanyak 26 orang atau 16% dari total dosen tetap. Keberhasilan ini merupakan prestasi dan capaian yang luar biasa dan membanggakan,serta menorehkan rekor dan sejarah baru dalam perjalanan kampus yang kita cintai bersama,” kata Rektor.
Rektor juga menambahkan, pengembangan sumber daya manusia, dalam hal ini dosen, baik dari aspek jenjang pendidikan maupun jabatan fungsional, merupakan tuntutan dan sekaligus kewajiban.
Dalam rangkaian ini, Unas telah menjalin kerjasama dengan kampus-kampus terkemuka di dalam dan luar negeri, seperti: Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM).
Selain itu, Unas juga memberikan dana hibah di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bagi para dosen, yang besaran nilainya disesuaikan dengan skema, serta insentif untuk Publikasi Ilmiah sesuai dengan tingkat akreditasi jurnal.
“Kesempatan dan kemudahan ini tentu untuk mendorong para dosen lebih gigih dalam aktifitas Tri Dharma perguruan tinggi sebagai persyaratan dalam menempuh jenjang jabatan fungsional.” pungkas El Amry.
Kesepuluh Guru Besar dikukuhkan adalah Prof Dr Drs Adjat Daradjat, M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Administrasi Publik); Prof. Dr. Arrisman, SH., MH., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Hukum; Prof. Dr. Retno Widowati, M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Biologi;
Prof Kumba Digdowiseiso, SE., M.App.Ec., Ph.D sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan; Prof. Dr. Aris Munandar, M.Si sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Sosiologi); Prof. Rumainur, SH., MH., Ph.D. sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Hukum; Prof. Dr. Sri Endarti Rahayu, M.Si sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Biologi;
Prof. Dr. Suryono Efendi, SE., MM., MBA., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen; Prof. Dr. Irma Setyowati, SE., MM., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen; Prof. Dr. AF. Sigit Rochadi, M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Sosiologi); dan Prof. Dr. Dra. Lely Arrianie, M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Komunikasi Politik.
Sebelum acara pengukuhan, masing-masing Guru Besar menyampaikan orasi ilmiahnya sebagai berikut:
– Prof. Rumainur, S.H., M.H., Ph.D: Politik Hukum Perburuhan Pasca Reformasi Ditinjau dari Perjuangan Organisasi Buruh.
– Prof. Dr. Dra. Sri Endarti Rahayu, M.Si.: Potensi Medisinal Pandan Samak (Pandanus odoratissimus ) dan Pandan Laut (Pandanus tectorius) dari Jawa.
– Prof. Dr. Irma Setyawati, S.E., M.M.: Financial Technolocy: Implikasi dan Potensi Risiko.
– Prof. Dr. Suryono Efendi, SE., MM., MBA.: Rasional Transformasi Digital dalam Tata Kelola Perguruan Tinggi.
– Prof. Dr. AF Sigit Rochadi, M.Si.: Demokrasi, Desentralisasi dan Mobilisasi Etnik di Tingkat Lokal.
– Prof. Dr. Drs. Adjat Daradjat, M.Si., CHRM: Optimalisasi Good Governance di Sektor Ketenagakerjaan Sebagai Salah Satu Tantangan Pembangunan.
– Prof. Dr. Arrisman, S.H., M.H.: Pengajuan Permohonan Pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang di Indonesia.
– Prof. Dr. Retno Widowati, M.Si.: Lebah dan Madu: Dari Hulu di Bidang Biologi Menuju Hilir di Bidang Kesehatan.
– Prof. Dr. Aris Munandar, M.Si.: Agama dan Transformasi Sosial: Membangun Keadilan Multikultural.
– Prof. Kumba Digdowiseiso, Ph.D.: Mapping the Research on Fiscal Decentralization: A Bibliometric Analysis and Meta-Analysis Approach. •Red/Rls02