HARIAN PELITA — Mahkamah Agung (MA) RI dan Federal Court of Malaysia memiliki hubungan baik serta kerjasama bilateral dalam bidang hukum. Khususnya pertukaran pengetahuan seputar penegakan hukum dan pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan hukum. Hal ini sebagai bagian dari upaya menjaga hubungan baik tersebut.

Kepala Biro Hukum dan Humas Dr Sobandi SH MH menyampaikan delegasi Mahkamah Agung RI terdiri dari Wakil Ketua Mahkamah RI Bidang Yudisial Dr H Sunarto SH MH selaku pimpinan delegasi didampingi istrinya.

Selain itu, Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung RI H Dwiarso Budi Santiaro SH MHum pun turut didampingi oleh istrinya.

Kemudian, Hakim Yustisial/Asisten Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Yudisial Dr H Edi Hudiata Lc MH hadir pada acara Opening of the Legal Year 2024, pada 15 Januari 2024 di Putrajaya International Convention Center, Malaysia.

Sebagaimana diketahui, Mahkamah Agung RI dan Federal Court of Malaysia adalah anggota Council of ASEAN Chief Justices (CACJ), dan Malaysia saat ini adalah Ketua CACJ setelah menerima keketuaan dari Indonesia pada pertemuan CACJ November 2022 lalu di Kuala Lumpur.

“Opening Legal Year merupakan tradisi penting pengadilan-pengadilan pada negara anggota persemakmuran termasuk Federal Court of Malaysia,” kata Sobandi, Sabtu (20/1/2024).

Ia menambahkan, kegiatan tersebut diselenggarakan secara rutin setiap awal tahun sebagai tanda dibukanya operasi pengadilan. Lalu, seremoni penting ini dihadiri oleh pejabat peradilan dan pejabat hukum negara tersebut dan Mahkamah Agung negara sahabat.

Menurutnya, ketua hakim negara menyampaikan refleksi dan harapan penegakan hukum. Acara Opening Legal Year yang dihadiri sekitar 400-an peserta tidak sekadar seremonial belaka, di dalamnya terdapat pidato yang disampaikan oleh aparat penegak hukum.

Adapun pidato disampaikan yaitu oleh Presiden Malaysian Bar Association Karen Cheah Yee Lynn sekaligus mewakili Sabah Law Society dan Asosiasi Advokat Sarawak.

Kemudian, The Honourable Attorney General Malaysia YBHG Datuk Ahmad Terrirudin Bin Mohd Salleh, dan terakhir pidato ditutup oleh Yang Amat Agung Ketua Hakim Negara Tun Maimun Binti Tuan Mat. •Redaksi/Dw