2025-05-23 22:45

Alumni Perguruan Muhammadiyah Bacakan Petisi Jangan Pilih Prabowo-Gibran

Share

HARIAN PELITA — Sejumlah Masyarakat tergabung dalam Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM) pada Jumat, (2/2/2024) secara tegas meminta seluruh warga dan khususnya simpatisan Muhammadiyah untuk menghapus pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran dari opsi pilihannya pada Pilpres 2024.

Dalam pembacaannya, Koordinator Nasional, Hardiansyah, ST., MM, mengatakan, meski Muhammadiyah merupakan organisasi sosial-keagamaan, bukan organisasi politik, tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan kekuatan politik atau organisasi politik manapun, bukan berarti Muhammadiyah apolitik dan abai dengan persoalan politik.

“Politik Muhammadiyah adalah politik kebangsaan, bukan perjuangan politik praktis untuk merebut kekuasaan,” paparnya.

Karenanya, Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM) wadah komunikasi alumni perguruan Muhammadiyah dari Tingkat TK hingga perguruan Tinggi seluruh Indonesia menyampaikan Petisi Hapus Prabowo dan Gibran (PHP GIBRAN) sebagai berikut:

  1. Meminta kepada seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk menghapus pasangan Prabowo – Gibran dari opsi pilihannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tanggal 14 Februari 2024.
  2. Atas dasar khittah, keputusan dan panduan politik Muhammadiyah serta demi kepentingan besar menyelamatkan bangsa, meminta kepada anggota, pengurus dan eksponen Muhammadiyah lainnya, yang saat ini mendukung dan menjadi bagian dari pemenangan Prabowo – Gibran untuk bertaubat (taubat politik) dengan tidak lagi mendukung dan memenangkan Prabowo-Gibran.
  3. Meminta kepada seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk bergerak bersama mengajak keluarga, tetangga dan rekan-rekannya untuk tidak mendukung dan tidak memilih pasangan Prabowo-Gibran.
  4. Meminta kepada warga dan simpatisan Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia untuk berbondong-bondong datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara), dengan tidak memilih Prabowo-Gibran serta berperan aktif turut mengawasi terhadap bahaya potensi kecurangan pemilu.
  5. Meminta kepada seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah untuk melaporkan segala bentuk potensi kecurangan Pemilu – baik dimasa kampanye, masa tenang dan masa pemilihan. Dokumentasi temuan potensi kecurangan dapat dikirim melalui berbagai aplikasi dan saluran pengawasan pemilu yang dikembangkan oleh Civil Society.

Demikian petisi ini kami sampaikan, semoga dapat memberi sumbangsih bagi penyelamatan demokrasi, dan mencegah keburukan untuk berkuasa di negara Indonesia tercinta.

Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM), H. Hardiansyah, ST., M.M, (Koordinator Nasional), Faisal Abdul rachman, S.M. (Sekretaris Umum). •Redaksi/Abah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *