2025-05-25 8:53

Bang Yahya Kritisi Keadaan Lewat Buku Puisi “DOL”

Share

HARIAN PELITA — Kondisi Tanah Air yang semakin memprihatinkan memantik budayawan Betawi Yahya Andi Saputra untuk menuliskannya melalui buku kumpulan puisi berjudul DOL.

Peluncuran buku berlangsung di aula lantai 4 PDS HB Jassin Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya No.73, Jakarta Pusat, Pada Jumat (5/7/2024) sore.

Yahya Andi Saputra menuturkan, dol secara harfiah memiliki makna sudah rusak atau di luar kelaziman.

“Buku kumpulan puisi karya saya ini berisi tentang keresahan atas berbagai aspek kehidupan yang sudah tidak berjalan sebagaimana seharusnya,” ujar Yahya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (6/7/2024).

Ia menambahkan, buku menjadi ruang terbuka sebagai tempat atau kawan berdiskusi. Artinya, dalam hidup ini kita tidak boleh berhenti peduli terhadap keadaan sekitar.

“Buku ini juga menjadi ruang ketiga, buku ini sebagai literasi sangat penting. Sehingga, buku itu bisa dijadikan kawan berdiskusi dan berdialektika untuk masa depan yang lebih cemerlang,” jelas pria yang juga dikenal sebagai sahibul hikayat Betawi itu.

Proses kreatif dalam buku Kumpulan Puisi “Dol” merupakan kumpulan terhadap rasa dan kegelisahan yang kemudian diekspresikan dalam bentuk tulisan. Karya ini menjadi buku kelima untuk kumpulan puisi yang ditulisnya.

“Ada ide yang sejak tahun 2000-an. Tapi, ada juga yang memang sesuai kondisi terkini dan serta merta terlintas untuk bisa dituliskan,” katanya.

Dirinya berharap banyak generasi muda, khususnya Betawi bisa berinteraksi atau berkumpul untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai dunia sastra dan budaya. Untuk itu, ia sedang memperbanyak ruang pertemuan atau diskusi secara langsung agar lebih intens dan bernilai.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta Firmansyah Wahid atau biasa disapa Bang Firman, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi buku Kumpulan Puisi DOL karya budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra.

Usai membuka acara bedah buku,
Firmansyah mengatakan, buku Kumpulan Puisi DOL turut memperkaya khazanah sastra yang sangat berguna sebagai bagian dari literasi bagi masyarakat.

“Bang Yahya ini tokoh dan sastrawan Betawi yang juga memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dengan profesinya sebagai dosen di perguruan tinggi,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, bedah buku ini merupakan salah satu bentuk apresiasi agar Yahya Andi Saputra bisa terus memproduksi dan melakukan proses serta ide kreatif, khususnya terkait dengan sastra Betawi.

“Saya ingin kultur budaya Betawi ini bisa tetap langgeng, tertulis dan bahkan dapat dinikmati dan menjadi pembelajaran bagi masyarakat luas,” katanya.

Ia berharap, semakin banyak generasi muda Betawi yang bisa mengikuti jejak Yahya Andi Saputra. Untuk itu, diperlukan satu rutinitas atau pembudayaan interaksi dengan budayawan atau pelaku sastra.

“Harapan kami ke depan, khususnya generasi muda Betawi bisa masuk dalam kultur atau komunitas yang menjadi bagian proses kreatif sastra ini,” katanya.

Turut hadir dalam acara ini antara lain, kritikus sastra Zen Hae, dosen sastra Indonesia UNJ, Gres Grasia Azmin serta penulis dan pegiat literasi Betawi, Nicky Rosadi. ●Redaksi/DNH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *