
Garam Pemongkong Resmi Didaftarkan Mendapatkan Pengakuan Nasional
HARIAN PELITA — Sebagai Produk khas Lombok Timur Garam Pemongkong kini resmi diajukan untuk mendapatkan status indikasi geografis.
Inisiatif ini diusung oleh tim peneliti dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta diketuai Dr Abdul Kadir Jaelani.
Hasil kajian diserahkan kepada Bupati Lombok Timur pada Rabu (28/8/2024).
Penelitian ini melibatkan kolaborasi dengan akademis dari Universitas Gunung Rinjani, Universitas Nahdlatul Ulama NTB dan Institute Elkatari Lombok Timur.
“Kami berharap pendaftaran ini dapat meningkatkan pengenalan dan nilai Garam Pemongkong di tingkat nasional,” ujar Doktor Abdul Kadir.
Menurut Doktor Abdul Kadir, pendaftaran ini merupakan kontribusi akademis untuk mendukung Pembangunan berkelanjutan.
“Ini adalah Langkah strategis untuk mengurangi kemiskinan melalui pengembangan pariwisata yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Kualitasnya yang unggul dan cita rasa yang khas membuat Garam Pemongkong dikenal. Diperoleh dari proses produksi menggunakan air laut kaya mineral yang dipengaruhi oleh ekosistem mangrove disekitarnya.
“Kualitas air laut yang terjaga adalah kunci keunggulan Garam Pemongkong,” jelas peneliti ini lebih lanjut.
Penjabat Bupati Lombok Timur, Drs HM Juaini Taofik memberikan apresiasi kepada tim peneliti atas kerja cepat mereka yang berhasil menyelesaikan penelitian dan uji laboratorium dalam waktu 50 hari.
“Dedikasi tim peneliti ini patut dicontoh,” puji Juaini Taofik.
Gusti Ngurah Suryana Yuliadi perwakilan dari Kemenkumham NTB menekankan pentingnya pendaftaran ini untuk menetapkan standar produksi dan melindungi konsumen.
“Dengan terdaftarnya produk ini, kita dapat melindungi Garam Pemongkong dari praktik persaingan tidak sehat,” jelasnya lugas.
Garam Pemongkong menjadi produk pertama dari NTB yang didaftarkan untuk indikasi geografis. Saat ini, NTB memiliki lima produk terdaftar dengan potensi sekitar 50 produk lainnya yang dapat diajukan.
Pendaftaran ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal NTB di pasar domestik dan internasional serta mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di daerah. ●Redaksi/pan