HARIAN PELITA — Ada sejumlah alasan membuat seorang karyawan dipecat atau diberhentikan dari pekerjaannya.

Kinerja buruk dan pelanggaran kontrak, merupakan lazim digunakan perusahaan sebagai alasan untuk memecat karyawannya.

Namun pria satu ini justru dipecat dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan perusahaan tempatnya bekerja terkesan mencari alasan yang dibuat-buat agar dapat memberhentikannya.

Setidaknya itulah yang dialami seorang pria bernama Yudi Apriyansah. Dia mengaku kecewa setelah mendengar keputusan dari tempat kerjaanya yang memberhentikannya dengan alasan yang tak masuk akal.

Pria yang akrab disapa Yudi itu bekerja sebagai autsorsin di salah satu perusahaan jasa pengiriman JNE sejak 2018.  Namun , Yudi harus menelan pil pahit setelah diminta berhenti dari perusahaan yang beberapa tahun terakhir menjadi sumber mata pencahariaanya.

” Saya hanya minta kejelasan dari JNE alasannya apa sy di putus kerja dan yang paling utama adalah uang sy dapat di kembalikan sama Aldo” ujar Yudi kepada Media, Rabu (26/1/2022).

Berikut Kronologi membuat Yudi di PHK:

Saya bertanda tangan di bawah ini (Yudi apriansyah) NIK (JNE ip 00920 ) jabatan (driver PUD corporate utara).

Berawal ketika saya pickup ke PT fastock untuk pickup kiriman yg sudah punya nomor account dgn kantor pusat setelah lama saya pickup di PT tersebut,,ada seorang karyawan PT fastock a/n aldo Wijaya panggil saya untuk kasih tau kalau ada kiriman baru nih tapi blm bertuan atau blm punya nomor account,, lalu saya bilang terus bagaimana dan dia bilang bisa gak lu bantu kiriman ini biar di proses tapi gw bayar nya sebulan sekali dan lu talangin dlu nnti terkait penagihan invoice tagihan kasih ke gw (aldo) biar gw follow up ke bagian terkait.

Tapi nnti di bantu tolong di buatkan nomor account nya ya biar bisa pake cs3.. Karena ini barang blm bertuan atau blm punya nomor account nya saya bilang paling ini gw coba terusin ke agen tmn gw (karyawan JNE juga)karena harus di talangin dlu pembayaran nya..setelah saya konfirmasi ke teman saya dan dia bilang Oke mau nalangin dlu dan nnti di bantu ditanyain ke sales retail terkait bisa atau tidak dibuatkan nomor account,, setelah di konfirmasi oleh teman saya yang bernama ma’arif dan bisa di proses karena form untuk pengajuan nomor account sudah ada dan sudah di serahkan ke aldo dan di tanda tanganin oleh aldo selaku penanggung jawab perihal ongkir untuk penagihan dan sales retail a/n andi saka dan manager sales retail sudah tanda tanganin juga.

Saat saya nagih perihal tagihan nya ke aldo tapi aldo malah seakan akan oper sana kemari saya nya untuk nanya ke bagian ini ke bagian itu lah… Akhir nya saya pernah datangin rumah aldo karena kebetulan ada pickupan yg sejalan mau kerumah nya aldo,, tapi saat saya sdh di depan rumah nya dan saya tlp dan chat tapi tidak ada jawaban setelah saya tunggu lama baru aldo nya keluar tapi dgn nada marah ke saya,, pdhl saya ke sana mau nanya perihal tagihan semua nya ke aldo tapi malah denger nada bicara yg keras dari aldonya.

Setelah beberapa hari saya dapat info untuk datang ke risk management karena ada laporan dari aldo (PT fastock) kalau saya dtng kerumah jya.. Setelah saya jelaskan ke risk management dgn bukti chat dan invoice tagihan, resi tagihan mereka tetap tidak gubris saya seakan” Saya ini yg bersalah sepenuh nya..

Mereka juga bilang kalau saya bakal di temuin dan di dudukin bareng dgn aldo, sales, dan teman saya ma’arif selaku yg punya agen JNE tapi kenyataan nya tidak pernah terealisasi dgn alasan aldo nya sibuk dan dia customer..

Yang lebih kagetnya lagi saya dapat WA kalau saya di putus kontrak dgn alasan mendesak,, saya coba konfirmasi lagi perihal kontrak saya ke indopsiko selaku outsourcing dan dari pihak indopsiko (Yudis) nya sudah coba konfirmasi ke bagian HRD JNE apakah kontrak saya yg di putus itu bisa di rubah atau gak,, lalu org HRD nya bilang bisa kok asal dari risk management nya revisi juga tapi malah kenyataan nya saat saya ke risk management mereka bilang kalau seandainya terkait mslh saya nagih tagihan ke aldo (fastock) dan customer itu putus mitra atau sudah tidak pakai JNE lgi malah saya yang harus bertanggung jawab…

Apakah karena customer jadi saya di putus kontrak bgtu aja dgn alasan mendesak. ●Red/IA