
Misteri Kematian Arya Daru Pangayunan, Lima Saksi dan Isterinya Diperiksa
HARIAN PELITA — Jejak kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (39) polisi memeriksa isteri dan rekan korban sebagai saksi.
Kematian Arya Daru Pangayunan hingga kini masih misteri karena belum ada tanda-tanda jejak pelaku dan apa motifnya.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Sigit Karyono mengatakan kini pihaknya telah memeriksa istri korban. Kata isteri korban, Arya Daru Pangayunan disebut memiliki riwayat sakit gerd.
Menurut Kompol Sigit Karyono, hasil pemeriksaan itu dikumpulkan sebagai barang bukti. Akan dipadukan dengan hasil autopsi jenazah korban.
Polisi juga menyebut akan melihat riwayat kesehatan korban tersebut dan akan dilakukan secara menyeluruh.
Selama ditemukan jenazah korban, ada lima saksi yang diperiksa terkait kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan. Kini dalam pendalaman. Termasuk istri yang mengadu ke penjaga kos usai korban tak bisa dihubungi.
“Sejauh ini yang kita saksi yang sudah diperiksa ada lima ya. Yang pertama, penjaga yang pertama kali memberi tahu kepada kita bahwa korban tidak bisa dihubungi,” kata Sigit.
Saat mendapat kabar dari istri korban, penjaga kos membawa tetangganya untuk membuka paksa pintu kos korban. Ketika itu korban ditemukan dalam k0ndisi tidak bernyawa. Wajah tertutup lakban.
Sebelumnya istri korban Meta Ayu Puspitantri merasakan firasat buruk karena korban tidak memberikan kabar sepanjang malam. Kemudian Meta Ayu meminta penjaga indekos untuk memeriksa hingga akhirnya jasad Arya ditemukan.
Indekos Arya Daru Pangayunan di Menteng, Jakarta Pusat merupakan indekos ketat. Tidak sembarangan orang bisa masuk ke kamar kos korban.
Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandi mengatakan pintu tempat kos korban menggunakan sistem smart door lock.
“Kosan tersebut itu pakai akses masuk di pagar. Jadi tidak sembarangan orang lain masuk,” kata Rezha.
Reza mengatakan kode smart door lock di kamar kos korban juga hanya diketahui oleh korban. Disetiap sisi rumah kos itu ada CCTV, baik pintu masuk hingga ke kamar-kamar kos.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyampaikan bahwa penyelidikan tengah berjalan secara intensif dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
Menurutnya, tim sedang mendalami berbagai alat bukti, termasuk rekaman CCTV, hasil autopsi, serta data digital seperti ponsel dan laptop milik korban. ●Redaksi/Cr-07