
Prakarsa Warga Gelar Festival Toleransi dan Lebaran Anak Yatim Perkuat Kerukunan Warga Jakarta
HARIAN PELITA — Semangat kebersamaan, toleransi, dan kepedulian sosial mewarnai Jakarta Selatan pada Sabtu (26/07/2025).
Prakarsa Warga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) sukses menggelar “Festival Toleransi dan Lebaran Anak Yatim”, sebuah perhelatan yang mengintegrasikan dialog kebangsaan, perayaan budaya, dan aksi sosial untuk memperkuat fondasi kerukunan di Ibu Kota.
Acara digelar di Balai Warga Ciganjur, Jagakarsa, ini menjadi bagian perayaan HUT ke-498 Jakarta di tingkat masyarakat.
Rangkaian kegiatan utama terdiri dari tiga sesi: Rembug Warga untuk membahas isu sosial keumatan, Festival Budaya yang menampilkan kesenian lokal, serta bakti sosial berupa pembagian kacamata gratis dan santunan bagi anak yatim.
Sesi “Rembug Warga” menjadi platform dialog konstruktif yang mempertemukan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan jajaran pemerintah.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tantangan sosial dari akar rumput dan merumuskan solusi kolaboratif.
Presidium Prakarsa Warga Soelianto Rusli menegaskan pentingnya pendekatan multidimensi ini.
“Jakarta yang maju tidak hanya soal fisik, tetapi juga sosial yang rukun dan berdaya. Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa kerukunan sejati lahir dari kombinasi dialog yang jujur, perayaan atas keragaman budaya, dan kepedulian yang tulus kepada sesama,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut baik inisiatif lengkap ini.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Muhammad Matsani menyatakan, “Kolaborasi strategis seperti ini adalah kunci mewujudkan visi Jakarta sebagai kota global yang harmonis.
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Inisiatif warga yang mengintegrasikan dialog, budaya, dan aksi sosial adalah energi positif yang harus terus kita dukung.
Dukungan penuh juga datang dari lingkaran Staf Khusus Gubernur. Staf Khusus Gubernur Bidang Keumatan Nog Darol menyampaikan pesan khusus. “Bapak Gubernur menitipkan pesan bahwa merawat kebhinekaan adalah kerja bersama. Festival ini adalah cara paling efektif untuk menjaga harmoni, memastikan setiap umat beragama merasa aman, dan menebar kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan,” kata Nog Darol.
Menambahkan pandangannya, Tenaga Ahli Staf Khusus Gubernur Jakarta Lukman Hakim mengapresiasi model kegiatan ini.
“Pemprov DKI, di bawah arahan Bapak Gubernur, sangat mendukung kegiatan yang mengintegrasikan dialog kebangsaan, ekspresi budaya, dan aksi sosial nyata seperti ini. Inilah fondasi Jakarta sebagai kota global yang berketahanan sosial,” tegas Lukman Hakim.
Apresiasi juga disampaikan oleh Camat Jagakarsa Santoso, yang merasa bangga wilayahnya menjadi tuan rumah.
“Kami berterima kasih Balai Warga Ciganjur menjadi ruang diskusi inklusif dan perayaan kebersamaan. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Diskusi dalam Rembug Warga sendiri berlangsung dinamis, menyentuh topik krusial seperti mekanisme perizinan rumah ibadah, optimalisasi peran FKUB dan FKDM, hingga potensi kolaborasi lintas sektor.
Festival Toleransi dan Lebaran Anak Yatim ini diharapkan menjadi model kolaborasi efektif antara warga dan pemerintah untuk menjaga Jakarta sebagai rumah bersama yang toleran, damai, dan peduli untuk semua. ●Redaksi/02