2025-10-02 11:38

Gempa Magnitudo 6,6 Mengguncang Nabire Papua Tengah

Share

HARIAN PELITA — Jumat (19/9/2025) pagi, BMKG merilis bahwa gempa Magnitudo 6,6 mengguncang Nabire Papua Tengah, Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar anjak Weyland.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.

Daryono juga mengatakan, gempa Nabire berdampak dan dirasakan di daerah Nabire dengan skala intensitas V MMI, daerah Wasior dengan skala intensitas IV-V MMI, daerah Enarotali dengan skala intensitas III-IV, daerah Timika dengan skala intensitas III MMI, daerah Biak dan Supiori dengan skala intensitas II-III.

Guncangan gempa merusak sejumlah bangunan di wilayah Nabire, termasuk bangunan Bandara Douw Aturure Nabire. Berdasarkan laporan petugas bandara melalui tayangan video, tampak kerusakan berupa kaca-kaca penyangga pada terminal bandara berjatuhan dan pecahan kaca berhamburan di lantai. Plafon bandara juga berjatuhan akibat guncangan gempa.

Bandara Douw Aturure Nabire sendiri sebelumnya dikenal dengan nama Bandara Nabire Lama. Bandara ini baru dibangun dan mulai beroperaso pada November 2023 menggantikan bandara lama yang terletak di pusat kota. Bandara ini menjadi titik sentral transportasi udara di Papua Tengah.

Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, pemicu gempa Nabire Magnitudo 6,6 pada kedalaman 24 km, Jumat (19/9/2025) pukul 01.19 WIB, diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas Pensesaran Naik Weyland (Weyland Overthrust) di wilayah Nabire Papua Tengah. ●Redaksi/Cr-110

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *