Lombok Timur Jadi Percontohan Nasional Pengentasan Kemiskinan Ekstrem!
HARIAN PELITA — Inisiatif ambisius Lombok Timur melahirkan 20.000 wirausaha baru dari kantong kemiskinan ekstrem kini mulai membuahkan hasil dan menarik perhatian nasional.
Kabupaten Lombok Timur (Lotim) telah resmi ditetapkan sebagai Pilot Project (Percontohan) Nasional untuk Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Data menunjukkan adanya dampak signifikan dari berbagai program intervensi, termasuk pelatihan kewirausahaan, 11.000 warga Lotim dilaporkan telah berhasil keluar dari status miskin ekstrem.
Angka kemiskinan ekstrem di Lotim saat ini tersisa sekitar 15.000 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 3,2% dari total penduduk. Keberhasilan Lotim menarik minat Bappenas dan organisasi internasional seperti Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) untuk belajar dan mengadaptasi modelnya.
Wakil Bupati Lotim Moh Edwin Hadiwijaya menyebut kunci keberhasilan adalah perencanaan berbasis data akurat dan pendampingan yang intensif dan berkelanjutan (mingguan hingga bulanan), bukan hanya program tahunan.
”Lombok Timur memiliki penduduk hampir seperempat dari total penduduk NTB. Wajar jika provinsi melirik Lotim, karena kalau Lotim baik, NTB pasti ikut baik,” ujar Edwin.
Untuk mendukung visi 20.000 wirausaha, Pemkab Lotim juga menggelontorkan dana bantuan modal usaha yang besar, Lebih dari Rp 20 Miliar dialokasikan untuk 20.000 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dana ini diprioritaskan untuk pedagang kecil, pengrajin, buruh angkut gabah, dan pelaku usaha kecil lainnya, yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan,”papar Edwin.
Berbagai kegiatan pelatihan keterampilan teknis, seperti olahan makanan dan pertukangan, terus digalakkan oleh Dinas Koperasi dan UKM NTB, untuk memastikan sasaran program (P3KE) mendapatkan skill yang relevan untuk mandiri. ●Redaksi/Pan
