2025-11-06 11:30

Saat Politik Kehilangan Maknanya || Catatan Peter F Gontha

Share

KEMARIN SAYA berbincang dengan seorang senior dari sebuah partai politik besar. Beliau berkata dengan nada getir,

“Sekarang, politisi — bahkan anggota DPR — sudah menjadi cemooh, bahkan musuh masyarakat.”

Saya terdiam. Sebuah kalimat yang sederhana, tapi mengguncang hati.

Mengapa bisa seperti itu? Mengapa mereka yang seharusnya memperjuangkan rakyat, justru dijauhi oleh rakyat? Apakah politik kita telah kehilangan maknanya?
Kita harus berani jujur pada diri sendiri.
Rakyat bukan bodoh. Mereka melihat. Mereka menilai. Terlalu banyak janji yang tak ditepati. Terlalu banyak kata indah yang berujung kepentingan pribadi. Dan setiap kali itu terjadi, kepercayaan publik terkikis sedikit demi sedikit — hingga kini, hampir habis.

Namun di balik semua itu, masih ada politisi yang bekerja diam-diam, tulus, tanpa pamrih. Mereka ada — tapi sayangnya, suara mereka tenggelam di tengah hingar-bingar politik yang penuh pencitraan.

Dan saya bertanya lagi pada diri saya sendiri: Apakah partai politik masih perlu memasang bendera di mana-mana? Apakah rakyat masih tergerak oleh simbol, warna, dan logo?
Atau justru merasa muak melihat wajah-wajah yang sama di setiap sudut kota?

Mungkin sudah saatnya kita berbenah.
Mungkin sudah waktunya berhenti memamerkan bendera, dan mulai menanamkan kepercayaan.

Karena bangsa ini tidak butuh lebih banyak poster, tapi  butuh lebih banyak keteladanan. Tidak butuh lebih banyak slogan, tapi lebih banyak kejujuran.

Kita harus kembali pada akar politik yang sesungguhnya — bukan politik untuk berkuasa, tapi politik untuk membangun bangsa. *****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *