2025-11-07 17:42

Universitas Nasional Tolak Segala Bentuk Rasisme

Share

HARIAN PELITA — Universitas Nasional (Unas) menegaskan komitmennya sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai kebhinekaan dan menolak segala bentuk tindakan rasisme di lingkungan akademik.

Unas memandang perbedaan sebagai kekayaan yang harus dihormati, bukan dijadikan alasan untuk memecah persatuan. Sikap saling menghargai dan menghormati menjadi landasan utama dalam setiap aktivitas sivitas akademika.

“Rektor Unas El Amry Bermawi Putera menyampaikan, setiap mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban untuk menjaga sikap toleransi dalam kehidupan kampus. Tidak ada ruang bagi ujaran kebencian, diskriminasi, atau tindakan yang merendahkan kelompok tertentu. UNAS terus berupaya menciptakan suasana akademik yang aman, inklusif, dan berkeadilan bagi seluruh warganya,” kata Juru bicara Unas, Selamat Ginting di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Staf Khusus bidang Komunikasi dan Media Rektor Unas itu menjelaskan, sebagai institusi pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, Unas membuka kesempatan bagi siapa pun untuk menempuh pendidikan tanpa memandang SARA (Suku, Agama, Ras, Antar-golongan).

Prinsip kesetaraan menjadi dasar dalam penerimaan mahasiswa dan seluruh proses akademik. Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, UNAS bertekad melahirkan generasi yang berpikir terbuka dan menghargai keberagaman.

“Melalui dialog terbuka yang dimonitor Rektorat Unas, menghadirkan perwakilan Imapa (Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua) se-Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi), keluarga mahasiswa, dan pihak Unas pada Kamis (6/11/2025).

Unas secara persuasif dan kekeluargaan telah  menyelesaikan persoalan yang sempat terjadi pada Senin (3/11/2025).  Pertemuan ini menjadi bukti nyata, Unas membuka ruang komunikasi yang solutif, dan berorientasi pada nilai keadilan serta kemanusiaan,” ujar Selamat Ginting.

Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua
Dalam pertemuan kekeluargaan itu, lanjut Selamat Ginting, perwakilan mahasiswa Papua di Unas, anggota Imapa Sesilius Maubak , Ketua Imapa Se-Jadetabek Semifon Arikson Kambue, menyampaikan apresiasi kepada pihak Unas yang telah memfasilitasi penyelesaian permasalahan dengan baik.

“Mereka menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan menolak segala bentuk rasisme yang dapat memecah belah bangsa. Harapan mereka, Unas dapat menjadi contoh bagi kampus lain dalam memberikan rasa aman, adil, dan nyaman bagi seluruh mahasiswa tanpa memandang latar belakang suku, ras, bahasa, maupun agama,” ungkapnya.

Kasus yang terjadi akibat kesalahpahaman dalam komunikasi di grup WA  tugas mata kuliah, tanpa sadar mengeluarkan narasi yang berpotensi menimbulkan rasisme. Hal tersebut telah diselesaikan dengan cara musyawarah dan kekeluargaan. Menghadirkan seluruh pimpinan tingkat fakultas, program studi, dosen pembimbing akademik, dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan serta mahasiswa yang berselisih paham di dalam komunikasi. ●Redaksi/Rls10

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *