2025-11-21 6:38

Buku Panduan Perfilman Inklusif Diluncurkan, Ajak Industri Film Lebih Ramah Disabilitas

Share

HARIAN PELITA — Upaya menghadirkan ruang kreatif yang setara bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, mencapai tonggak penting dengan diperkenalkannya Buku Panduan Perfilman Inklusif dalam acara uji publik di Jakarta.

Peluncuran ini menjadi bukti kolaborasi antara lembaga pendidikan, komunitas disabilitas, sineas, dan pemerintah dalam mendorong terciptanya ekosistem perfilman yang lebih ramah dan aksesibel.
Ketua Tim Penulis, Dr. Suzen H.R. Lumban Tobing, S.Sn., M.Hum, menyampaikan bahwa buku tersebut lahir dari proses panjang dan gotong royong lintas sektor. Ia mengapresiasi peran Direktorat Perfilman, Musik, dan Seni, para dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), asosiasi KCFI, para sineas, Komnas Disabilitas, PPDI, serta berbagai komunitas penggiat isu inklusi.

“Buku ini disusun untuk menghadirkan ruang perfilman yang setara, ramah, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa kecuali,” ujarnya, kepada awak, di Jakarta, Rabu, (19/11/2025).

Ia menambahkan bahwa kontribusi komunitas disabilitas—termasuk partisipasi aktif teman Tuli dalam penerjemahan bahasa isyarat selama proses produksi—membuat panduan ini semakin relevan dan otentik.

Citra Film School turut mendapatkan apresiasi atas pendampingan sejak awal penyusunan, melalui workshop, diskusi, dan pengayaan materi yang memperkuat isi buku.

Panduan Pertama di Indonesia, Terbuka untuk Masukan Publik

Dalam acara tersebut, Dr. Suzen menegaskan bahwa buku ini merupakan yang pertama di Indonesia dan tetap terbuka untuk penyempurnaan berkelanjutan.

“Kami berharap buku ini benar-benar mudah dipahami, dapat diimplementasikan, dan bukan hanya ditulis untuk komunitas disabilitas, tetapi bersama mereka,” katanya.

Ia berharap momentum Hari Disabilitas Internasional dapat menjadi ruang bagi panduan ini untuk memperluas manfaat, khususnya bagi para sineas agar mampu mengangkat tema disabilitas secara empatik, bukan eksploitif.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang memberikan dukungan penuh selama proses penyusunan.

Direktur Perfilman: Pedoman Inklusif Harus Jadi Dokumen Hidup

Direktur Perfilman, Musik, dan Seni, Dr. Syaifullah Agam, SE., M.Ec., Ph.D, menekankan bahwa buku panduan ini sangat penting, namun tidak boleh dianggap final. Menurutnya, perkembangan teknologi digital yang cepat menuntut pedoman perfilman untuk terus diperbarui.

“Buku ini bukan kitab suci yang sempurna. Undang-undang saja perlu ditinjau ulang, apalagi pedoman teknis yang harus mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Ia menyoroti evolusi visual dan audio dalam produksi film terkini, serta modernisasi metode dalam film sejarah, yang menuntut fleksibilitas pedoman.

Lebih jauh, Syaifullah menegaskan pentingnya mengubah cara pandang industri terhadap penyandang disabilitas. Ia mengisahkan pengalaman pribadi berkuliah bersama mahasiswa dengan hambatan penglihatan yang menunjukkan prestasi akademik luar biasa berkat dukungan akses teknologi.

“Keterbatasan seseorang bisa berubah menjadi kelebihan ketika kita memberi ruang dan kesempatan. Industri film harus melihat itu,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar lebih banyak kesempatan kreatif—termasuk kompetisi penulisan skenario—dibuka bagi talenta dari kelompok disabilitas. Menurutnya, riset, imajinasi, dan kedalaman cerita adalah faktor utama dalam kualitas karya, bukan latar belakang pembuatnya.
Sebagai penutup, ia menegaskan bahwa pedoman ini harus terus berkembang mengikuti inovasi dan dinamika industri film.
Kesimpulan

Peluncuran Buku Panduan Perfilman Inklusif menjadi langkah besar dalam mewujudkan industri film Indonesia yang lebih setara dan aksesibel. Melalui kolaborasi multi-sektor dan komitmen untuk terus memperbarui pedoman, ekosistem perfilman diharapkan mampu memberi ruang bagi semua, termasuk penyandang disabilitas, untuk berkarya, berpartisipasi, dan direpresentasikan secara bermartabat. ●Redaksi/Satria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *