Film “NIA” Tayang 4 Desember 2025: Angkat Tragedi Kayu Tanam dan Isu Kekerasan Perempuan
HARIAN PELITA — Industri film Indonesia kembali menghadirkan karya berbasis kisah nyata melalui film “NIA”, sebuah drama tragedi yang mengangkat kasus kekerasan perempuan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Film besutan sutradara Aditya Gumay ini resmi tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai 4 Desember 2025, setelah menggelar gala premier di XXI Epicentrum, Senin,(24/11) Jakarta.
Diproduseri Smaradana Pro bersama Ronny Mepet, film “NIA” menyoroti kerasnya realitas sosial yang menimpa perempuan rentan, sekaligus menggambarkan perjuangan keluarga yang terdesak kondisi ekonomi. Penggarapan musik dipercayakan kepada komposer Adam S Permana.

Film ini mengangkat tragedi nyata yang menimpa Nia Kurnia Sari, remaja 18 tahun yang menjadi tulang punggung keluarganya setelah kedua orang tuanya berpisah. Tokoh Nia diperankan Syakira Humaira, yang disebut menuangkan seluruh emosinya demi menjiwai sosok tersebut.
Dalam film, Nia bekerja keras menghidupi ibu yang sakit (diperankan Helsi Herlinda) dan kedua saudaranya. Namun nasib naas menimpanya ketika ia menjadi korban kekerasan brutal oleh pemuda pengangguran bernama Andri (Qya Ditra). Nia diserang saat perjalanan pulang berjualan, diperkosa, lalu dibunuh. Tiga hari kemudian jasadnya ditemukan di tepi irigasi Kayu Tanam—peristiwa yang mengguncang Sumatera Barat.
Para aktor menilai menghidupkan kisah nyata memiliki beban emosional tersendiri.
Syakira Humaira mengungkapkan ia melakukan pendalaman intens, termasuk belajar bahasa dan keseharian warga Minang.
Aktor senior Zainal Chaniago bahkan menyebut film “NIA” sebagai karya paling membekas sepanjang 35 tahun kariernya.
Selain para pemeran utama, film ini juga menampilkan Neno Warisman, A. Aisyah, dan Eka Maharani, yang berperan sebagai keluarga dan tokoh pendukung dengan intensitas emosional tinggi. Neno yang memerankan Makwo menjadi representasi jeritan masyarakat yang menuntut keadilan. ●Redaksi/Satria
