Pusdokkes Polri Kerahkan Tim Medis Percepat Pemulihan Bencana Sumut, Sumbar dan Aceh
HARIAN PELITA — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperkuat dukungan kemanusiaan di wilayah terdampak bencana di Sumatera. Salah satunya dengan mengerahkan tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes).
Tim ini bertugas memberikan layanan kesehatan, melakukan identifikasi korban baik antemortem maupun postmortem. Serta memberikan pendampingan trauma healing bagi para penyintas.
Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Tangerang, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan seluruh jajaran untuk membantu secara maksimal dalam operasi kemanusiaan tersebut.
“Bapak Kapolri memerintahkan agar Polri membantu secara maksimal. Termasuk mengerahkan tenaga-tenaga baru agar proses pencarian dan penanganan korban bisa dipercepat,” ujar Trunoyudo.
Selain dukungan medis, Polri juga mengirimkan bantuan logistik dan tambahan personel ke wilayah terdampak. Upaya ini diharapkan mempercepat proses penanganan darurat, mulai dari distribusi bantuan, pendataan korban, hingga pemulihan psikologis masyarakat.
“Dengan pengiriman logistik dan personel ini, Polri berharap penanganan bencana di Sumatera dapat berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran,” kata Trunoyudo. Polri menyatakan komitmennya untuk terus berada di lapangan mendampingi pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan dalam memulihkan kondisi masyarakat yang terdampak bencana.
Untuk diketahui, korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang menerjang Sumatra Utara, Sumatara Barat dan Aceh terus berrtambah. Hingga kini, korban bertambah menjadi total 442 orang berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam konferensi pers di Pos Pendukung Nasional, Bandara Silangit, Tapanuli Utara, (30/11/2025). “Berdasarkan data sementara, total korban meninggal dunia mencapai 442 jiwa, dan 402 jiwa masih dinyatakan hilang,” katanya.
Suharyanto menyebut, saat ini tim gabungan BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga. Serta pemerintah daerah terus bekerja mempercepat operasi pencarian, pertolongan, logistik, dan pembukaan akses wilayah terdampak. ●Redaksi/ri
