HARIAN PELITA — Kisah pilu pemuda bernama Fikri yang terjebak ditengah arus deras sungai yang berada di belakang rumah selama 7 jam berjuang menyelamatkan hidupnya.

Fikri dengan sekuat tenaga berhasil menjangkau tiang pondasi yang belum selesai dikerjakan, dengan tangan menggigil, Fikri memanjat tiang pondasi dengan tenaga tersisa akhirnya berhasil berdiri diatas tiang pondasi yang masih ada besinya.

Fikri, pemuda asli Besitang, bekerja di Rumah Makan Cobek Bakar, tetap bertahan ditengah kepungan air deras meski pun hati kecil berkata; “Ya sudah kalau memang ajal, pasrah saja karena Allah,” ujar Fikri dalam hati.

Dengan semangat juang hidup tinggi, Fikri berhasil diselamatkan masyarakat dan anggota Provost Kodim 0117/Aceh Tamiang.

Dengan seutas tali berhasil menyelamatkan nyawanya, tali dilempar dari atap rumah warga dan menjangkau tempat Fikri berdiri. Akhirnya Fikri berhasil diselamatkan.

Fikri duduk dengan ngos-ngosan, tangan gemetar, Fikri pun dibawa ke tempat pengungsian. Disana Fikri dirawat dibantu anggota Provost Kodim 0117/Aceh Tamiang.

Cerita warga yang membantunya, mencari tali waktu sangat sulit, dengan pertolongan Allah SWT, satu tali ditemukan dan menjadi penyelamat bagi anak muda bernama Fikri.

“Sungguh, kami di rumah merasa tak berdaya; kami tak memiliki tali yang cukup kuat untuk menjangkaunya.
Namun, Allah mengirimkan pertolongan melalui Dimas, temannya,” ujar warga.

Kini Fikri pemuda sederhana itu hanya pasrah melihat kampung halamannya luluhlantak akibat bencana banjir. ●Redaksi/Syam