2025-12-13 14:46

Dari Pengungsian: Air Mata Sukra dan Kenangan yang Hanyut || Oleh Mugiarti S.Pd

Share

DINDING KELAS VIII yang seharusnya menjadi saksi bisu cita-citanya kini hanya tersisa lumpur dan puing.

Sukra, gadis Agusen dengan sepasang mata teduh selalu memancarkan harapan, kini berdiri di tengah sisa-sisa kehancuran.

Cita-cita Sukra sederhana, namun mulia: menjadi seorang ustadzah mengajarkan kebaikan dan kedamaian.

Setiap pagi, ia melangkah riang menuju sekolah, madrasah impiannya, tempat ia menimba ilmu agama yang ia cintai. Tapi kini, sekolah itu… hanyut. 

Tiba-tiba, mata teduh itu mulai berkaca-kaca. Buliran bening itu berdesakan, memantulkan bayangan rumahnya yang kini tinggal kenangan, dan sekolahnya yang raib ditelan arus.

Aku mendekatinya, kupeluk dan kuusap kepalanya. tangisku tak terbendung, sesak di dada tapi tetap mencoba mengajaknya bicara. Sukra menarik napas dalam-dalam, menahan getaran di dadanya. Namun, saat ia mencoba berucap, benteng kesedihan itu pun runtuh.

“Rumah saya… sudah tidak ada lagi, Bu,” bisiknya parau, suaranya tercekat.

Ia mencoba melanjutkan, “Semua hanyut. Baju-baju mengaji saya… buku-buku sekolah saya…”

Di antara isak tangis yang pilu, ia menyuarakan kepedihan yang paling dalam, kepedihan yang menusuk cita-cita mulianya.

“Saya… saya tidak punya rumah lagi,” isaknya. “Dan sekolah saya… sekolah saya juga… ikut hanyut.”

Air mata itu bukan hanya air mata kehilangan harta benda, tetapi juga air mata hilangnya tempat untuk menggantungkan harapan.

Di tengah Agusen yang porak-poranda, Sukra hanya bisa  menahan duka seorang anak kelas VIII yang kini harus menyaksikan bagaimana banjir bandang merenggut bukan hanya atap di atas kepalanya, tetapi juga jalan menuju cita-citanya menjadi ustadzah.

Ia terisak tanpa suara, karena ia tahu, kini yang tersisa hanyalah lumpur, dan kenangan-kenangan manis yang telah dibawa pergi oleh sungai.

Sebelum pulang,  aku bertanya “apa yang paling Sukra inginkan sekarang”? Lidahnya kelu, tak mampu menjawab pertanyaan. Tapi dari air matanya aku tahu Sukra pasti banyak keinginan tapi tak sanggup menyampaikan.

Tetap kuat Sukra sayang, kalian adalah anak-anak pilihan, kalian adalah anak-anak hebat. Allah SWT pasti akan mengganti yang hilang dengan yang lebih baik. Insya Allah. ▪︎Foto Sukra, gadis cantik yang duduk di sebelah saya
Penulis Guru SMAN Seribu Bukit_Aceh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *