Rilis Akhir Tahun: Polda Metro Jaya Ungkap 7.426 Kasus Narkoba Selama 2025
HARIAN PELITA — Jelang tahun 2026, Polda Metro Jaya menggelar rilis akhir tahun 2025. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mencatat tingginya intensitas pelayanan dan juga respon polisi kepada masyarakat.
Disebutkan lebih lanjut bahwa sepanjang tahun 2025 ini, baik di Jakarta dan sekitarnya, peran polisi berada di garis depan dinamika pemerintahan, ekonomi, diplomasi hingga mobilitas publik.
Pada bagian lain, Kapolda Metro Jaya, juga menyebut besarnya beban kerja tersebut tercermin dari volume laporan masyarakat yang ditangani oleh jajarannya.
Melalui laporan akhir tahun 2025, Irjen Pol Asep mengungkapkan bahwa Polda Metro Jaya menjadi salah satu kepolisian daerah dengan jumlah laporan polisi tertinggi di Indonesia. Sedangkan kontribusinya mencapai sekitar 16 persen dari total laporan polisi nasional sepanjang 2025.
”Untuk di wilayah hukum Polda Metro Jaya, kerapkali berada di garis depan dalam menghadapi dampak berbagai dinamika. Hal itu terlihat dari tingginya laporan masyarakat yang kami terima dan kami tangani selama ini,” jelas Asep di Balai PMJ, Rabu (31/12/2025).
Sedangkan pada aspek pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, Polda Metro Jaya juga telah mengamankan berbagai kegiatan berskala besar nasional maupun internasional. Selain itu, pengamanan penyampaian pendapat di muka umum dilakukan terhadap 2.304 kegiatan sepanjang tahun 2025.
Selanjutnya, Kapolda Metro Jaya juga menegaskan bahwa kepolisian berupaya menjaga keseimbangan antara penghormatan hak warga menyampaikan aspirasi dengan ketertiban umum dan keselamatan masyarakat.
Namun di sektor lalulintas, Polda Metro Jaya mencatat 13.180 kejadian kecelakaan sepanjang 2025 dengan korban meninggal dunia sebanyak 740 orang dan korban luka-luka sekitar 16.000 orang.
Begitu pun untuk menekan risiko, kepolisian menerapkan rekayasa lalulintas, penegakan hukum, serta pengawasan berbasis teknologi, termasuk sistem tilang elektronik.
Bahkan, sepanjang tahun, tercatat jutaan penindakan dan teguran lalu lintas dilakukan, disertai penguatan pelayanan di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Pada bidang penegakan hukum, Polda Metro Jaya menghadapi perubahan modus kejahatan yang semakin cepat. Selama 2025, pengungkapan perkara menonjol kriminal umum mencapai 2.425 perkara.
Sementara di bidang narkotika, polisi menangani sekitar 7.426 perkara dengan 9.894 tersangka. Salah satu pengungkapan besar adalah penyitaan 103,1 kilogram sabu jaringan Asia Tenggara oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Sementara itu untuk kejahatan siber juga menjadi perhatian serius. Sepanjang 2025, Polda Metro Jaya menangani 2.625 laporan kejahatan siber, didominasi modus penipuan dan akses ilegal, termasuk kejahatan berbasis konten daring yang berdampak pada keluarga dan ketahanan sosial.
Di sisi lain lagi , Polda Metro Jaya juga mencatat 440 kejadian tawuran dan perkelahian kelompok yang banyak melibatkan anak muda. Penanganan dilakukan tidak hanya melalui penindakan, tetapi juga pencegahan lewat patroli, pembinaan serta kolaborasi dengan sekolah, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah.
Dalam konteks pelayanan publik, Irjen Pol Asep menekankan kecepatan respons sebagai ukuran kehadiran polisi di tengah masyarakat. Sepanjang 2025, layanan call center 110 menerima lebih dari 269.000 panggilan, dengan sekitar 67 persen di antaranya berhasil ditangani. Menurutnya, tingginya animo tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk melapor dan meminta bantuan kepada kepolisian.
Untuk tugas rutin, Polda Metro Jaya juga melaksanakan sembilan operasi kepolisian sepanjang 2025 yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Operasi tersebut menjadi instrumen penting untuk memastikan langkah pencegahan, pelayanan, dan pengendalian kerawanan berjalan lebih fokus dan terukur sesuai kebutuhan masyarakat.
”Untuk seluruh upaya ini, kami jalankan agar ruang publik tetap aman, aktivitas masyarakat tidak terganggu dan rasa aman benar-benar dirasakan secara nyata,” tutup Kapolda Metro Jaya. ●Redaksi/IA
