HARIAN PELITA — Presiden Joe Biden bertemu sesama pemimpin dari Sekutu NATO untuk membahas komitmen bersama untuk pertahanan kolektif dan keamanan Transatlantik.

Ketika Presiden Putin mengancam dasar-dasar perdamaian dan keamanan internasional, NATO sekali lagi menunjukkan bahwa ia berdiri untuk kebebasan dan demokrasi.

Seperti Joe Biden katakan Jumat (25/2/2022) kemarin, Amerika Serikat akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO.

“Komitmen kami terhadap Pasal 5 sangat kuat. Saya telah memerintahkan pengerahan pasukan tambahan untuk meningkatkan kemampuan kami di Eropa untuk mendukung Sekutu NATO kami,” katanya.

Joe Biden menyambut baik keputusan untuk mengaktifkan rencana pertahanan NATO dan elemen-elemen Pasukan Tanggap NATO untuk memperkuat postur kolektif kita, serta komitmen Sekutu kita untuk mengerahkan pasukan darat dan udara tambahan ke sayap timur dan pasukan maritim dari High North. ke Mediterania.

“Kami bergabung hari ini dengan mitra dekat kami Swedia, Finlandia, dan Uni Eropa. Presiden Putin telah gagal dalam tujuannya memecah belah Barat,” tambah Biden.

Dikatakan Biden, NATO bersatu dan teguh seperti sebelumnya, dan NATO akan mempertahankan Pintu Terbukanya bagi negara-negara Eropa yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan kami dan yang suatu hari nanti mungkin ingin bergabung dengan Aliansi kami.

“Saat kami menavigasi krisis ini, kami berjanji untuk bekerja sama lebih erat lagi dalam membela kebebasan kami dan nilai-nilai demokrasi yang mengilhami Aliansi kami dengan tujuan dan kekuatan,” tutur Biden.

Segera setelah KTT NATO, Biden berbicara dengan Presiden Zelenskyy dari Ukraina.

“Saya memuji tindakan berani dari orang-orang Ukraina yang berjuang untuk membela negara mereka. Saya juga menyampaikan dukungan ekonomi, kemanusiaan, dan keamanan berkelanjutan yang diberikan oleh Amerika Serikat serta upaya berkelanjutan kami untuk menggalang negara-negara lain untuk memberikan bantuan serupa,” pungkasnya. ●Red/Lechensky