
Badai Pasti Berlalu || Endah Sayani
Setiap manusia pasti akan mengalami ujian dan cobaan dalam hidup. Salah satu cara untuk menghadapinya adalah dengan sabar dan ikhlas, ujian hidup setiap manusia pasti berbeda-beda;
Ada yang diuji lewat anak-anak, pasangan hidup, keluarga, saudara, teman, bisnis, ekonomi dan lain sebagainya.
Kata sabar dan ikhlas kerap diucapkan untuk meringankan ujian hidup. Ya, meski dalam menerapkannya tidak mudah, jika kita mampu untuk bersabar dan ikhlas dengan keadaan yang telah ditakdirkan Allah, maka hati akan terasa lapang. Namanya manusia pasti tidak terlepas dari cobaan dan ujian dalam hidup, pada hakikatnya manusia tidak diuji di luar batas kemampuannya.
Bagi mereka yang mampu mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang ada dan selalu bersyukur, maka akan mampu melewati setiap ujian. Jangan pernah mengeluh sesulit apa pun keadaanmu.
Yakin bahwa setiap ujian adalah cara Allah untuk mendewasakan kita. Terlebih semua ujian hidup ini tak ada yang abadi. Menjadi kuat dengan selalu berdoa dan terus berikhtiar. Serahkan segalanya pada Sang Pemilik Hidup.
Banyak dalil Al Quran maupun hadits yang memerintahkan berlaku sabar dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Dan Tuhan tidak akan memberikan ujian kepada hambanya melebihi batas kemampuanya. Dikutip HarianPelita.id dari berbagai sumber inilah beberapa hadits yang menjelaskan tentang kesabaran.
Hal ini tertuang dalam firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat terakhir.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al Baqarah ayat 286).
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟ قَالَ: (الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَة)
Diriwayatkan dari Sa’ad ibn Abi Waqqash radhiyallahu ’anhu berkata, Aku bertanya: wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya? Beliau bersabda: “Para nabi kemudian mereka yang berada di bawahnya lalu mereka yang berada di bawahnya. Seorang hamba akan diberi cobaan berdasarkan kualitas agamanya (imannya). Apabila agamanya kuat maka ujiannya semakin berat dan apabila agamanya lemah maka dia kan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Cobaan akan senantiasa bersama seorang hamba sampai dia dibiarkan berjalan di atas muka bumi ini tanpa membawa dosa” (HR. At-Tirmidzi no. 2322 dan Ibnu Majah no. 4013 dengan sanad yang shahih)
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Artinya: Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya (HR. at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031)
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian) kepadanya.” (HR. Bukhari)
Jangan menyerah! Allah sedang melatih kesabaranmu. Tetaplah bersyukur atas segala cobaan yang menimpamu. Jika kamu sedang diuji, itu berarti kamu sedang disempurnakan.
Dengan sabar dan iman, kamu bisa melewatinya dan menjadi orang yang lebih baik. Dan ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran.
“Sesudah kesulitan pasti akan ada kemudahan.”- HR. Tirmidzi
Musibah akan membawamu semakin dekat kepada Allah itu lebih baik daripada nikmat yang membuatmu semakin menjauh dari Allah. Orang yang hebat itu, orang yang mampu kembali bangkit saat terjatuh.
Sebuah masalah yang menerpa merupakan tamu yang tak diundang didalam kehidupan kita, dan kita harus perlakukan dia sebaik mungkin, maka kitapun akan diperlakukan dengan baik olehnya.
Musibah bagaikan air keruh, semakin diaduk semakin keruh, maka bersabar dan tenanglah dalam menghadapi masalah, karena hasilnya akan jernih.
Kesabaran adalah saat hati tidak merasa marah terhadap musibah yang telah Allah takdirkan dan mulut tetap dijaga agar tidak mengeluh.
Berdoalah, Allah mendengar pintamu, Bersabarlah Allah akan menjawab doa-doamu diwaktu yang tepat. Bersabar terhadap Allah SWT adalah sebuah keyakinan. Bersabar bukan berarti tidak berbuat apa-apa dan menunggu datangnya sebuah keajaiban. Akan tetapi, sabar adalah melakukan segala kemungkinan untuk mengubah situasi yang sedang menimpamu.
Do the best God the rest
Untukmu yang sedang diuji bersabarlah dan husnudzhan kepada Allah adalah pilihan wajib ketika menghadapi sebuah ujian dan cobaan. Allah mendengar pinta kita, Allah’lah Yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita.
Sabar dan syukur maka Allah akan membasuh segala luka kita.
Penulis:
Pimpinan Umum
Editor:
Nazar Husain