2024-07-07 20:36

Cinta Sejati Menurut Hadist Rasulullah || Oleh Endah Sayani

Share

Cinta bersifat universal, tapi setiap manusia pasti mendambakan cinta sejati, lalu seperti apa yang dinamakan cinta sejati itu?

Lagi-lagi jika bicara tentang cinta seperti lingkaran setan tidak akan ada habisnya ini tentang perasaan seseorang kepada seseorang, perasaan cinta terdiri dari satu jiwa yang berada dalam dua tubuh. Ada cinta palsu seperti benang kusut ada pula cinta sejati yang membuat bahagia karena cinta suci penuh ketulusan.

Konsep cinta sejati bahkan membingungkan para peneliti, dan literatur akademis menunjukkan bahwa cinta adalah sebuah pengalaman yang bermuara pada kumpulan emosi yang meningkatkan kemampuan kita untuk bertahan hidup.

Cinta sejati adalah rasa cinta dengan perasaan tulus dan jujur yang datang dari hati paling dalam. Rasa cinta ini membuat seseorang menaruh harapan atau keyakinan yang membatasi.

Rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa mengharapkan imbalan apapun, dan dari siapapun kecuali imbalan yang datang dari ridho Allah.

Cinta sejati berarti mencintai seseorang tanpa batas mencintai dengan tulus artinya siap berkompromi, menghargai keinginan, juga kebutuhan pasangan. Seseorang yang memiliki cinta tulus akan mengutamakan kebahagiaan pasangannya di atas kesenangan diri sendiri.

Banyak orang mendefinisikan cinta sejati, Namun demikian cinta sejati menurut hadist Rasulullah mengenai ciri-ciri cinta sejati.

Terkait hal ini, Rasulullah bersabda

صِدْقُ المحَبَّةِ فِى ثَلَاثِ خِصَالٍ: أَنْ يَخْتَارَ كَلَامَ حَبِيْبِهِ عَلَى كَلَامِ غَيْرِهِ وَيَخْتَارَ مُجَالَسَةَ حَبِيْبِهِ عَلَى مُجَالَسَةِ غَيْرِهِ وَيَخْتَارَ رِضَا حَبِيْبِهِ عَلَى رِضَا غَيْرِهِ

Artinya: “Kebenaran (bukti) cinta sejati terdapat dalam tiga perkara, yaitu pertama pecinta lebih memilih perkataan kekasihnya dari pada perkataan selainnya. Kedua pecinta lebih memilih bersanding dengan kekasihnya dari pada dengan selainnya. Ketiga, pecinta lebih memilih kerelaan (rida) kekasihnya dari pada rida selainnya”

Dari penjelasan Rasulullah ini menjadi jelas bahwa ciri-ciri cinta sejati itu selalu mengutamakan yang dicintainya, selalu ingin bersanding dengannya dan akan berbuat apa saja untuk mencari keridaan kekasihnya. Orang yang sudah memiliki cinta sejati, dimanapun tempatnya, meskipun jauhnya jarak memisahkan namun tetap dalam benaknya kekasihnya selalu dekat, meskipun hanya dalam hati dan doa.

Cinta sejati takkan lekang oleh waktu, ia akan tetap bertahta dalam hati, tetap bertahan walau tantangan, rintangan, kesulitan-kesulitan dan masalah yang dihadapi rasa itu akan tetap sama bahkan meski tak bersama.

“Cinta adalah kondisi dimana kebahagiaan orang lain sangat penting bagi kebahagiaan kita.” Plato

Ketika pencinta sejati dipisahkan karena sesuatu yang tidak bisa dipaksakan, percayalah suatu saat nanti akan Tuhan pertemukan kembali dengan caraNya yang indah.***

Editor: Agatha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *