KETIKA laki-laki cemburu terlihat begitu mengemaskan, tapi saat perempuan cemburu bagaikan perang dunia ketiga, bagaikan tanah dan langit ya? Kok bisa seperti itu.

Dari hasil survei kenapa laki laki saat cemburu bisa begitu santai terlihat imut padahal dalam hatinya bergejolak, marah dan memiliki rasa seperti perempuan pada umumnya.

Gengsi, ya gengsi yang begitu besar yang menutupi ego seorang laki-laki ketika cemburu hingga nggak rela dirinya terlihat sebagai mahkluk yang lemah dan terlihat cengeng. Mungkin karena laki-laki merasa memiliki kodrati sebagai manusia super power.

Laki-laki yang sedang cemburu tapi gengsi mengatakannya ia pasti mudah marah, melihat orang yang kamu cintai marah-marah tidak jelas, bahkan terkadang tanpa alasan. Dia menginginkan perhatian kamu dan ingin kamu lebih peduli padanya.

Alih-alih ingin mengungkapkan perasaannya padamu, dia memilih cara dengan marah dan terkadang pasif agresif tentang berbagai hal, daripada berkata terus terang bahwa ia cemburu.

Mulai bersikap pasif, slow response, dingin dan kecewa dalam membalas pesan darimu tanpa ada alasan yang jelas, ia tidak mau secara terang-terangan mengatakannya padamu dan moodnya juga sedang tidak baik, sehingga mengalihkannya dengan mengabaikan pesan darimu dan sok cuek.

Disatu waktu dia akan bersikap agresif, mulai banyak pertanyaan-pertanyaan ini dan itu sampai kita dibuatnya bingung dan heran hal kecil dan detil akan dia tanyakan. Misal, tadi pergi kemana, sama siapa, makan apa dan lain sebagainya. Ribet ya?

Ketika ia merasa takut kehilanganmu, bukan tidak mungkin kalau ia berubah menjadi drama king.

Masalah kecil yang seharusnya cepat diatasi, bisa diperbesar olehnya sampai membuatmu merasa ingin marah. Tindakan atau perilakunya jelas memberi tahu kamu bahwa dia tidak senang dengan sesuatu dan bahwa dia kesal.

Terkadang kita harus banyak bersabar dan lebih peka terhadap pasangan kita, walaupun hati dibuatnya pegal.

Itulah cara laki-laki menutupi rasa cemburunya pada pasangannya, tapi gengsi
untuk mengutarakannya.*****

Semoga menginspirasi

Editor: Agatha