2025-10-22 12:20

Harumkan Indonesia, Diara Carrisa Raih First Place, ‘2025 AAIMC di Taiwan

Share

HARIAN PELITA — Penyanyi Diara Carrisa Lamando, ukir prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Murid NTS (Nilam Topodade Student & Community) Vocal Jakarta ini berhasil meraih juara 1 (First Place) kategori Vocal dengan nilai tertinggi (1057-red) di ajang ‘2025 Asian Aegan International Music Competiton’ (AAIMC), yang diselenggarakan di National Taipei University of Education, Taipei, Taiwan.

Kompetisi yang digelar 23-25 Agustus 2025 itu merupakan ajang bergengsi di dunia tarik suara yang menampilkan musisi muda berbakat dari seluruh Asia dalam berbagai kategori seperti piano, alat musik gesek, vokal, dan instrumen lainnya dimana pesertanya adalah perwakilan terpilih dari masing-masing negara di Asia.

Diara, siswi SMAN 98 Jakarta Timur ini menjadi pemenang dengan mengalahkan pesaingnya dari 6 (enam) negara.

Putri pertama dari pasangan Nilam Topodade dan Rudy Lamando ini berhasil mengalahkan pesaingnya dari 6 (enam) negara. Kemenangan di ajang 2025 Asian Aegan International Music Competiton begitu terkesan dan sangat prestise baginya.

Sejak di SD (Sekolah Dasar), Diara sudah memiliki ketertarikan dalam olah suara. Bakat sang orangtua tampaknya turun ke Diara. Namun, Diara baru menemukan passion (kepeminatan) yang pas ketika di bangku SMP mau ke SMA. Diara menyadari bahwa di zaman sekarang dibutuhkan prestasi yang bisa mengantarkan dirinya ke jenjang pendidikan selanjutnya di sekolah negeri.

“Ketika kita mau masuk ke sekolah negeri atau ke perguruan tinggi negeri sangat dibutuhkan ‘pengakuan’ prestasi melalui banyaknya sertifikat. Baik di bidang seni, bidang akademik dan sebagainya. Alhamdulillah pemerintah kita juga sangat mendukung bakat-bakat anak bangsa untuk masa depan mereka. Dan saya bangga dan bersyukur atas keputusan pemerintah untuk mengangkat prestasi anak bangsa di bidang masing-masing. Dan yang pasti saya bangga dengan kemampuan pilihan prestasi Diara,” tutur Nilam Topodade saat mendampingi Diara di NTS di kawasan Jalan Manunggal Bakti, Kalisari Jakarta Timur, Selasa, (21/10/2025).

Senada dengan Nilam Topodade yang merupakan sang bunda, Diara mengisahkan kala menjadi juara harapan 1 (satu) pada sebuah kontes nyanyi, itu merupakan langkah awal yang bagus bagi karir bernyanyinya. Namun hal itu membuat Diara terus berlatih dan selalu mengikuti sejumlah ajang kontes menyanyi disejumlah tempat.

“Semula Aku cuma coba-coba daftar nyanyi. Ya disitu memang suara aku belum bagus-bagus banget, makanya cuma dapet harapan satu doang,” kisah Diara mengawali karir bernyanyinya.

Tak puas dengan status juara harapan 1, Diara pun lanjut mengikuti ajang FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional), sebuah ajang tahunan untuk siswa di seluruh Indonesia yang diselenggarakan secara berjenjang dari tingkat daerah hingga nasional. Benar saja, diajang tersebut Diara menjadi Juara 2 tingkat SMP yang mengantarkan Diara berhasil masuk sekolah SMAN 98, salah satu sekolah unggulan di Jakarta Timur melalui jalur prestasi.

Menginjak masa awal sekolah SMA, Diara sempat vakum bernyanyi karena ingin fokus pada pendidikan. Namun semangat berlatih dan mencari karakter suara yang dimilikinya membuat Diara bangkit untuk bernyanyi dengan terus mengulik jenis suara dari vokalis grup band baik lokal maupun manca negara.

“Suatu hari Aku liat-liat band namanya Paramore (sebuah grup musik asal Amerika Serikat), lagunya kok enak-enak. Aku nyanyi-nyanyi terus tuh di kamar sampai akhirnya Aku coba dan kasih tau ke mama bahwa Aku menemukan karakter suara Aku yang cocok dengan karakter suara penyanyi band Paramore yang bergenre rock alternative. Sejak itu Aku memutuskan bahwa karakter suara dan jenis musik yang sesuai dengan tipe suara Aku adalah rock alternative,” kata Diara.

Sebagai event pertama setelah mengetahui jenis karakter suaranya, Diara pun nekat dan langsung mengikuti ajang kontes International Bandung Choral Festival (IBCF), sebuah festival dan kompetisi paduan suara berskala internasional yang diadakan di Bandung.

“Di Bandung Aku nyanyiin lagu The Only Exception-nya Paramore. Alhamdulillah juara dan dapet medali gold,” imbuh Diara dengan gaya sumringah.

Medali Gold, membuat semangat bernyanyi Diara semakin menyala. Sehingga dia terus mencari ajang kontes yang lebih berkelas lagi dan akhirnya lolos audisi dan mengantarkan Diara melaju ke “2025 Asian Aegan International Music Competiton di Taipei, Taiwan.

Diara, dara kelahiran tahun 2007 ini tak begitu saja puas dengan prestasi yang diperolehnya. Anak pertama dari tiga bersaudara ini masih ingin mengembangkan dan meningkatkan kualitas dirinya dengan menambah keterampilan seperti mencipta lirik lagu dan bermain sebuah instrument atau alat musik yang harus dikuasai.

“Aku sudah pernah coba bikin lirik sendiri. Jujur Aku sampe liat tutorial youtube gimana caranya nulis lirik. Sampe sekarang Aku belum nyoba-nyoba lagi sih, tapi ya nanti-nanti aja. Sekarang ini karena aku gak bisa memainkan alat musik Aku lagi fokus belajar instrument Bass. Mau jadi bassist juga. Jadi biar imbang suaraku yang rok bisa diimbangi dengan suara Bass yang lebih groovy low gitu. Dan keinginan Aku satu lagi adalah membuat grup band,” pungkas perempuan berhijab ini.

Sebagai info, Ada 2 (dua) murid NTS yakni Diara Carrisa Lamando dan Janessa Shaneputri yang mengikuti ajang internasional bergengsi ini. Dan keduanya berhasil menjadi peringkat pertama dengan nilai tertinggi di kategori masing-masing. Selain penyanyi, penghargaan pun didapatkan tim NTS yakni Best Coach dan Outstanding Teacher Award. ●Redaksi/Bah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *