2025-06-08 2:21

Indonesia terpilih Jadi Pusat Sel Punca di Asia Tenggara

Share

HARIAN PELITA — EHL Bio, perusahaan terapi sel punca (induk) terkemuka di Korea, menandatangani perjanjian dengan mitra Indonesia untuk mendirikan pusat GMP dan R&D di Indonesia. Kemitraan tersebut akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

EHL adalah akronim dari Esthetic (Estetika), Health (Kesehatan), dan Longevity (Umur Panjang), sesuai dengan misi perusahaan ini yang sangat peduli terhadap kecantikan, kesehatan, dan umur panjang umat manusia.

Didirikan pada tahun 2012, perusahaan ini mengkhususkan diri dalam pengembangan terapi sel punca. Secara sederhana, terapi sel punca dapat dijelaskan sebagai sebuah metode pengobatan yang mencangkokkan (transplantasi) sel manusia sehat untuk menggantikan sel yang rusak.

Saat ini, EHL telah berhasil mengembangkan tiga jenis sel punca untuk terapi yang berasal dari sel adiposa (lemak), urine, dan tali pusat. EHL juga sukses dalam pengembangan tiga jenis sel imun untuk terapi yaitu, sel NK, sel T, dan sel dendritik.

Perusahaan ini juga aktif dalam penelitian dan pengembangan mitokondria (turunan sel punca) untuk mengaktifkan sel punca dan sel imun serta meningkatkan efek keberhasilan terapi.

Tak hanya itu, EHL Bio juga memproduksi kultur sel punca dan eksosom yang merupakan bahan baku kosmetik untuk perusahaan kosmetik, serta mengembangkan dan memproduksi secara mandiri media kultur yang spesifik untuk setiap kultur sel.

EHL Bio sudah memiliki hak paten atas bahan serta penggunaan Klotho, eksosom yang mengandung sejumlah besar gen umur panjang. Bahan baku kosmetik ini memiliki efek memperbaiki kerutan dan dapat memutihkan kulit, yang tingkat keberhasilannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan eksosom yang sudah ada. Produk ini akan segera diluncurkan di Indonesia.

Saat ini, selain dari pemerintah Korea, EHL Bio juga sedang proses mendapatkan sertifikasi global sebagai BPK (pusat pemrosesan sel. CPC (Cell Processing Center) dan telah mendapatkan dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang.

Teknologi EHL Bio terbukti efektif dan aman karena dalam prosedurnya menggunakan sel punca autologous (sel punca diri sendiri yang digunakan untuk diri sendiri) melalui intravena. Tahun ini, uji klinis Fase II telah selesai dan keberhasilannya telah terbukti selama 10 tahun pertama telah berhasil dalam sejarah dunia. Para dokter EHL Bio lebih memilih sel punca autologus daripada sel punca allogenik (sel punca donor dari orang lain) karena lebih aman dan lebih efektif.

Dalam terapi sel imun pun, EHL Bio menggunakan sel punca autologus, sehingga sel ini dapat menyesuaikan diri dengan penyakit sang pasien. Pada dasarnya, teknologi EHL Bio adalah gabungan dari teknologi kultur, pembuatan bahan khusus, pengembangan cairan kultur, dan perawatan medis. •Redaksi/Satria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *