2025-10-22 12:16

Pameran GAFA 2025 Dorong Teknologi Fasad dan Kaca Inovatif untuk Arsitektur Berkelanjutan di Asia Tenggara

Share

HARIAN PELITA — Messe Muenchen International (MMI) Asia, penyelenggara pameran dan konferensi terkemuka di Asia siap menggelar pameran Glasstech Asia & Fenestration Asia (GAFA) 2025 sebagai ajang interaksi bisnis terkemuka di sektor industri kaca dan fasad di Asia Tenggara.

Bekerjasama dengan PT Debindo Global Expo sebagai mitra penyelenggara lokal, GAFA 2025 juga mengelar serangkaian agenda konferensi tematik industrial.

Selain mendapat dukungan internasional seperti BAU Network, dan mitra strategis seperti Singapore Glass Association serta Glass Alliance, GAFA 2025 juga diperkuat oleh dukungan asosiasi dari dalam negeri seperti PERAFI (Perkumpulan Ahli Fasad Indonesia) dan AKLP (Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia), ajang ini merupakan edisi ke-21 Glasstech Asia dan edisi ke-8 Fenestration Asia.

Pameran Ini akan berlangsung pada 6-9 November 2025 di ICE BSD City dan ditargetkan menjadi platform interaksi bisnis onsite yang menghubungkan lebih dari 250 peserta pameran dengan 5.000 profesional di sektor kaca, manufaktur, konstruksi, fasad serta para pembuat kebijakan yang siap berbagi update kebijakan regulasi bisnis dan industri.

Selama empat hari penyelenggaraan pada 6–9 November 2025, Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 akan menghadirkan perkembangan industri kaca dan fasad, mencakup teknologi terkini, material efisien energi, dan desain berkelanjutan.

Pameran ini menghadirkan ratusan peserta, termasuk perusahaan terkemuka seperti PT Asahimas Flat Glass Tbk dan Pelitamaju Facades, yang menampilkan berbagai inovasi, solusi teknis, dan peluang bisnis di sektor bangunan modern.

Penyelenggaraan pameran terpadu konferensi GAFA 2025 bertepatan dengan momentum perkembangan signifikan industri kaca dan fasad Indonesia yang telah memantapkan posisinya sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan menjadi gerbang vital menuju pasar ASEAN. Tidak hanya sebagai destinasi untuk pemenuhan kebutuhan sektor konstruksi dan properti, GAFA 2025 juga menawarkan berbagai pilihan produk kaca untuk sektor manufaktur, otomotif dan sebagainya.

Selain itu, GAFA juga menjadi rujukan penting untuk berbagai fitur inovasi terbaru di industri kaca dan fasad yang menunjukkan trend positif pengembangan produk ramah lingkungan dan hemat energi untuk bangunan dan infrastruktur hijau. Salah satunya adalah  produk kategori smart glass yang tinggi permintaan di pasar flat glass Asia-Pasifik.

Tak hanya memamerkan berbagai inovasi dan teknologi industri, GAFA 2025 juga menghadirkan rangkaian program utama seperti Asia Façade & Glass Conference 2025, Innovation Pitching Forum, Future Arcologies – Façade Design Competition, Glazing Competition 2025, serta Business Matching Programme. Melalui rangkaian program tersebut, pameran ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif bagi para profesional industri kaca dan fasad untuk bertukar wawasan, menjalin kerja sama, serta mempercepat adopsi inovasi untuk arsitektur berkelanjutan dan teknologi bangunan pintar (smart building) di Indonesia.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa (21/10/2025), turut hadir sejumlah narasumber yang memaparkan peran dan fokus mereka dalam GAFA 2025. Terkait peran vital material kaca modern, PT Asahimas Flat Glass Tbk menegaskan komitmennya sebagai peserta pameran utama. Mereka akan menyoroti inovasi produk flagship (unggulan), khususnya solusi kaca hemat energi yang dirancang untuk menjawab tantangan iklim tropis di Indonesia dengan tujuan utama memperkuat adopsi material green building di pasar nasional.

Sementara itu, Pelita Maju Facades menyoroti pertumbuhan pesat dan potensi besar di sektor fasad, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia Timur. Mereka memandang GAFA 2025 sebagai ajang krusial untuk membuka peluang kemitraan baru dan mendemonstrasikan produk dengan teknologi tercanggih. Fokus utama Pelitamaju adalah untuk memamerkan sistem fasad adaptif dan berkelanjutan yang dapat meningkatkan efisiensi bangunan.

Dukungan juga datang dari Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia (AKLP) sebagai mitra pendukung di Indonesia. AKLP memaparkan berbagai upaya untuk memposisikan Indonesia sebagai hub bisnis kaca yang kompetitif di kancah nasional dan internasional. Salah satu fokus utama kolaborasi AKLP adalah penyelenggaraan Asia Façade & Glass Conference 2025, yang digelar bersama PERAFI. Konferensi selama tiga hari ini dirancang untuk membahas masa depan inovasi fasad, arsitektur berkelanjutan, dan teknologi bangunan pintar (smart building).

Senada dengan hal tersebut, PERAFI (Perkumpulan Ahli Fasad Indonesia) menguraikan lingkup kolaborasi mereka yang berfokus pada pengembangan keahlian profesional. PERAFI akan terlibat aktif sebagai mitra utama untuk Asia Façade & Glass Conference 2025, yang akan mengusung tema-tema visioner seperti ‘Harmonising Nature and Architecture’, ‘Shaping Indonesia’s Skyline’, dan ‘Tomorrow’s Vision’. Harapan mereka adalah GAFA 2025 dapat mempercepat adopsi inovasi fasad yang berkelanjutan dan meningkatkan kompetensi para ahli fasad di Indonesia.

Annie Suwapit selaku Exhibition Lead, Glasstech & Fenestration, BAU Asia selaku penyelenggara utama, memaparkan visi global acara ini. “Kami sangat antusias membawa GAFA kembali ke Indonesia setelah 6 tahun, ini adalah pasar yang berkembang pesat dengan potensi yang sangat menarik. Tahun ini, kami akan menyoroti tren inovasi green architecture dan material pintar, yang sejalan dengan fokus pembangunan di sini. Harapan kami adalah GAFA 2025 dapat menjadi katalisator bagi seluruh peserta dan industri untuk berkolaborasi dan bertumbuh, ” ujar Annie.

Mewakili mitra penyelenggara lokal, Rafidi Iqra Muhamad selaku Direktur PT Debindo Global Expo, turut menyampaikan optimismenya. Penyelenggaraan ini dinilai menarik karena diselenggarakan bersamaan dengan IndoBuildTech Expo Part 2, sehingga GAFA berpeluang besar untuk dikenal oleh lebih banyak profesional “Kehadiran GAFA di Indonesia merupakan langkah yang tepat, selaras dengan momentum saat pemerintah tengah mendorong penguatan industri dan pasar lokal, khususnya untuk sektor kaca, aluminium, dan fasad. Kami berharap kolaborasi ini dapat bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjadikan GAFA sebagai pameran yang tepat sasaran serta mampu menjawab kebutuhan di sektor industri tersebut,” ujarnya.

Penyelenggaraan Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 diharapkan menjadi momentum baru bagi kemajuan industri arsitektur dan konstruksi nasional, sejalan dengan fokus Indonesia pada bangunan hemat energi dan inisiatif infrastruktur hijau.

Pendaftaran pengunjung kini telah dibuka, dan para profesional diundang untuk menjadi bagian dari pameran kaca dan fasad paling berpengaruh di Asia Tenggara ini. Pendaftaran untuk mengunjungi pameran secara langsung dapat dilakukan melalui laman resmi http://ishk.infosalons.com.cn/reg/gafa25id/registeren/login , sementara informasi lebih lanjut mengenai acara dapat diakses di https://glasstechasia.com.sg/2025/exhibition/about-the-event/. ●Redaksi/Rls05

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *