HARIAN PELITA — Taylor’s University meluncurkan secara resmi ‘Taylor’s 100% Online Postgraduate Programmes’.

Didesain oleh sekelompok ahli, metode belajar daring ini menggabungkan konten yang mudah dipahami melalui nano-learning guna membantu mahasiswa meningkatkan keterampilan mereka kapan saja dan di mana saja.

Ada sebuah anggapan bahwa untuk mempunyai keahlian yang beragam bukan hanya dengan meningkatkan resume saja, tetapi juga berkontribusi dalam perjalanan masing-masing pribadi sebagai bagian dari pembelajaran sepanjang hidup.

Namun sebagian pekerja mungkin ragu-ragu untuk melepaskan karier mereka untuk kembali bersekolah, terutama saat mereka harus mengatur keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan dan belajar.

Atas dasar tersebut, ‘Taylor’s 100% Online Postgraduate Programmes’ menawarkan fleksibilitas kepada individu-individu yang sibuk melalui metode nano-learning, yang menyediakan video berukuran ringan dan konten interaktif untuk belajar.

Taylor’s 100% Online Postgraduate Programmes’ dirancang untuk menjawab tren yang sedang berkembang saat ini di tempat kerja.

Kejenuhan dan penurunan keterlibatan karyawan di tempat kerja telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan tren hustle culture atau gaya hidup untuk terus bekerja dan hanya beristirahat sebentar di kalangan profesional Gen Z yang kini beralih ke tren quiet quitting atau seorang pekerja yang memutuskan berhenti bekerja terlalu ekstra dan mulai bekerja semampunya saja.

Selain itu, sebuah studi baru-baru ini oleh perusahaan rekrutmen Robert Walters Indonesia yang berjudul South East Asia Reality Check: The ‘Not-So-Great Resignation’ menunjukkan bahwa 80% pekerja Indonesia telah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan mereka.

Menurut Pierre-Louis Genier, Pro Vice-Chancellor dari Taylor’s Digital, saat ini pemulihan pasar tenaga kerja masih lambat dan tak menentu. Namun, pemberi kerja akan selalu mencari untuk merekrut dan mempertahankan talenta terbaik.

Sebab itu, alangkah baiknya sebagai pencari kerja untuk selalu memosisikan diri sebagai orang yang mempunyai kualifikasi tinggi dalam rantai pencarian kerja dengan selalu meningkatkan keterampilan mereka.

Dengan investasi sebesar 5 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp17,5 miliar, Taylor’s Digital didirikan untuk memelopori program yang sepenuhnya online dan didukung oleh tim pembelajaran, programmer, dan audio-visual yang berpengalaman guna menghasilkan konten nano-learning, yang ditawarkan dalam berbagai format seperti teks, video, dan aktivitas pembelajaran yang dapat di akses melalui perangkat yang memiliki koneksi internet, serta dirancang untuk mahasiswa masa kini yang tidak dapat mengakses atau menjangkau pembelajaran berjam-jam di tengah kehidupan mereka yang serba cepat.

“Hal ini membantu kami menciptakan model pendidikan yang memungkinkan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan dari mana pun. Dengan ekosistem pembelajaran online yang lengkap, mahasiswa dapat memiliki akses dan pengalaman pendidikan yang berkualitas melalui diskusi-diskusi, forum, dan sistem pendukung lainnya sehingga mereka bisa berinteraksi dengan teman kuliah dan pengajar, serta mendapatkan sesi eksklusif dengan para pemimpin industri,” ●Redaksi/Rls