2025-08-14 17:22

Baznas RI Siap Kirimkan 80 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Lewat Jalur Udara

Share

HARIAN PELITA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI telah menyiapkan 80 ton bantuan kemanusiaan berupa bantuan pangan untuk masyarakat Palestina melalui mekanisme airdrop atau udara. Misi kemanusiaan ini ditargetkan berlangsung bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.

Tidak hanya melalui jalur udara, secara keseluruhan Baznas menyiapkan 800 ton pengiriman bantuan pangan melalui Mesir dan Yordania dengan jalur darat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA., dalam konferensi pers Program Penyaluran Bantuan Membasuh Luka Palestina, yang digelar di Gedung Baznas RI, Jakarta, Rabu (13/8/2025). Turut hadir Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., serta Pimpinan Baznas RI Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec.

Turut hadir secara daring , Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM dan Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional H. Achmad Sudrajat, Lc., MA. yang saat ini tengah berada di Mesir untuk memantau persiapan penyaluran bantuan.

Prof. Noor Achmad mengatakan, bantuan tersebut merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk terus mendukung warga Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan.

“Pagi tadi, Baznas bekerja sama dengan TNI AU mengirimkan bantuan untuk Palestina, khususnya di Gaza, yang insya Allah akan dikirim melalui mekanisme airdrop atau udara dari Yordania dan Mesir. Misi ini dilakukan atas perintah Presiden RI Prabowo Subianto,” kata Kiai Noor.

Secara teknis, Kiai Noor menyampaikan, pengiriman bantuan akan dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Garuda Merah Putih menggunakan dua pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara, dengan rute melalui Mesir dan Yordania.

Kiai Noor menyampaikan, pesawat pertama diberangkatkan dari Lanud Halim Jakarta menuju Pangkalan Udara King Abdullah II (KAIIAB) di Amman, Yordania, untuk mendekati wilayah Palestina dari sisi timur. Sementara itu, pesawat kedua terbang ke Bandara Cairo atau El Arish di Mesir melalui jalur barat mendekati Gaza.

Setibanya di Mesir dan Yordania, kata Kiai Noor, bantuan akan dilakukan pengemasan lanjutan terlebih dahulu untuk dipasangkan sabuk pengikat dan payung parasut sebelum bantuan diterjunkan ke Palestina.

“Terkait keamanan mekanisme airdrop, TNI telah melakukan uji coba sebelumnya. Setiap paket yang dijatuhkan menggunakan parasut dengan bobot sekitar 100 hingga 200 kwintal, sehingga akan turun perlahan dan aman bagi masyarakat Palestina. Durasi pelaksanaan airdrop akan menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan,” jelas Kiai Noor.

Kiai Noor mengatakan, pengiriman lewat airdrop dipilih Pemerintah Indonesia untuk menjangkau wilayah yang sulit ditembus jalur darat akibat blokade yang diberlakukan Israel.

“Penggunaan mekanisme airdrop ini tidak mudah karena memerlukan koordinasi ketat dan persiapan khusus. Namun, mau bagaimana lagi, jalur darat sulit dijangkau, sementara kondisi di sana sudah sangat parah. Apalagi, kasus kelaparan meningkat tajam,” katanya.

Kiai Noor juga menegaskan, pihaknya Baznas akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia terkait perizinan, keamanan jalur, hingga penentuan titik jatuh yang aman agar bantuan benar-benar sampai ke warga Palestina dengan utuh dan aman, tanpa terhalang situasi di lapangan.

“Kami berharap bantuan yang dikirim melalui jalur udara pada 17–20 Agustus 2025 ini berjalan lancar, menjadi momen kebersamaan Indonesia dengan rakyat Palestina di hari kemerdekaan. Terima kasih kami sampaikan kepada masyarakat Indonesia yang terus memperhatikan nasib saudara-saudara kita yang ada di Gaza. Kami juga mengapresiasi masyarakat Indonesia yang mempercayakan penyaluran bantuan melalui Baznas.” pungkasnya.
•Redaksi/Rls08

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *