
Era globalisasi Madrasah Harus Ikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
HARIAN PELITA — Era globalisasi, tidak dapat dihindarkan. Persaingan global dalam seluruh aspek kehidupan begitu kuatnya. Salah satu aspek dalam globalisasi tersebut, yaitu bidang pendidikan. Karenanya, Madrasah harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Itu disampaikan Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Adib saat penutupan event Jakarta Madrasah Competition (JMC) yang di gelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (30/10/2024).
“Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Generasi muda sebagai generasi penerus dalam memajukan bangsa dituntut untuk berperan aktif dalam dunia pendidikan agar tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas dapat terwujud apabila ada usaha atau upaya yang dilakukan,” ujar Adib.
Papar Adib lagi, saat ini, masyarakat mulai berpaling dan menaruh harapan besar kepada madrasah.
“Untuk itu, madrasah harus dapat memberikan benteng bagi anak-anak, karena madrasah tidak hanya membekali ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memberikan bekal ilmu agama. Indikator paling tampak dari kondisi tersebut adalah semakin besar minat orang tua memasukkan putra-putrinya ke madrasah. Fakta ini tentu menjadi tantangan bagi pengelola madrasah yang harus dijawab dengan langkah-langkah konkret,” urai Adib.
Tambah Adib lagi, proses pembelajaran dan sarana pembelajaran di madrasah harus semakin ditingkatkan, ditunjang dengan guru-guru madrasah yang juga harus senantiasa ditingkatkan kualifikasinya.
“Selain itu, guna meningkatkan iklim kompetisi di kalangan siswa, guru dan tenaga kependidikan madrasah juga perlu dikembangkan atau dibangun kegiatan-kegiatan yang dapat mengakomodir siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Dengan cara ini maka madrasah dapat semakin mengejar ketertinggalan dari sekolah umum, bahkan sangat mungkin mengunggulinya,” tegas Adib.
Terkait pelaksanaa
Jakarta Madrasah Competition (JMC), menurut Adib, JMC merupakan sebuah upaya atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta sebagai wahana
membangun ghirah untuk meningkatkan motivasi dalam berprestasi dan mewujudkan budaya kompetisi bagi siswa dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan madrasah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
“Tujuan Kegiatan Jakarta Madrasah Competition (JMC) diadakan, untuk:
meningkatkan mutu pendidikan madrasah. JMC menjadi ajang
untuk mengukur sejauh mana proses pembelajaran telah berjalan efektif dan mengidentifikasi potensi siswa-siswi Madrasah,” terang Adib mengenai maksud diadakannya JMC.
Selain prestasi akademik, JMC juga bertujuan untuk menumbuhkan karakter siswa seperti sportivitas, kerja sama tim, dan rasa percaya diri.
“Menyebarkan semangat inovasi dan kreativitas: Melalui berbagai lomba yang diselenggarakan, JMC mendorong siswa
siswi untuk berinovasi dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Mempererat silaturahmi antar madrasah,” papar Adib.
Pada kegiatan tahun ini, JMC juga bekerjasama dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang memiliki keterkaitan dalam konteks pengembangan potensi generasi muda dan penguatan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Adapun peserta JMC tahun ini berjumlah 2.614 orang dengan rincian peserta jenjang Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.570 orang, Madrasah Tsanawiyah atau MTs (771 peserta) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 273 peserta. ●Redaksi/Satria