2025-11-23 7:05

Gus Yahya Didesak Mundur, Gus Yahya Tolak Mundur

Share

HARIAN PELITA — Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf) Ketua Umum PBNU didesak mundur, namun Gus Yahya menolak mundur karena belum habis masa jabatannya pada tahun 2026.

“Saya sendiri belum terima. Tapi lihat nanti apakah ada yang dipersiapkan. Tunggu informasinya ya,” kata Gus Yahya di Surabaya saat menghadiri Rapat Ketua PBNU se Indonesia, Sabtu (22/11/2025) malam.

Dikatakan Gus Yahya saat ini ia tak perlu menanggapi lebih jauh soal kabar tersebut. “Saya tolak permintaan mundur, karena belum habis masa jabatan saya sebagai Ketua Umum PBNU,” tegas Gus Yahya.
Sebelumnya beredar risalah Rapat Harian Syuriah PBNU membuat heboh itu. Risalah itu, berisi keputusan Rais Aam dan Wakil Rais Aam PBNU yang meminta Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatan Ketum PBNU.

Rapat Harian Syuriah tersebut digelar pada Kamis (20/11) di Hotel Aston City Jakarta yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian syuriah PBNU. Risalah rapat ini ditandatangani oleh pimpinan rapat sekaligus Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

“Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan: KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU,” tulis poin keputusan dalam risalah Rapat Harian Syuriah PBNU tersebut.

“Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” lanjutnya.

Keputusan meminta Gus Yahya mundur dari jabatan Ketum PBNU didasarkan pada tiga poin. Salah satunya berkaitan dengan kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) yang mengundang narasumber yang terkait jaringan Zionisme Internasional. ●Redaksi/Cr-110

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *